Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Liverpool Vs Man City, Klopp: Kami Tak Mungkin Seperti Mereka!

KOMPAS.com - Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, menyinggung kekuatan finansial Manchester City menjelang pertemuan kedua tim akhir pekan ini.

Duel Liverpool vs Man City merupakan laga penutup pekan ke-11 Liga Inggris yang akan dihelat di Stadion Anfield pada Minggu (16/10/2022) malam WIB.

Dalam konferensi pers menjelang laga, Klopp secara tidak langsung meragukan efektivitas aturan Finansial Fair Play (FFP).

Hal itu tampak dalam keterangan Klopp ketika menyinggung kekuatan finansial Man City.

Menurut Klopp, Liverpool tidak bisa mengimbangi Man City karena kondisi keuangan kedua tim jauh berbeda.

"Tidak ada yang bisa bersaing dengan Man City dalam hal itu (finansial). Mereka sudah memiliki tim terbaik di dunia. Anda kemudian memasukkan striker terbaik di pasar (Erling Haaland)," kata Klopp dikutip dari The Guardian.

"Apa yang Liverpool lakukan? Kami tidak bisa bertindak seperti Man City. Itu tidak mungkin dan sudah jelas," ujar Klopp.

Lebih lanjut, Klopp juga menyinggung Newcastle United dan Paris Saint-Germain ketika menjelaskan kekuatan finansial Man City.

Klopp secara tidak langsung menilai ketiga tim itu semena-mena mengeluarkan banyak uang untuk memperkuat skuad meski ada aturan FFP.

"Ada tiga klub di dunia yang bisa melakukan apa yang mereka inginkan secara finansial. Itu legal. Saya tidak mempermasalahkan itu," kata Klopp.

"Saya mendengar bahwa seseorang di Newcastle United (direktur klub Dan Ashworth) berkata bahwa mereka tidak memiliki batasan (dalam hal finansial)," ujar mantan pelatih Borussia Dortmund itu.

"Ya, dia benar sekali. Tidak ada batasan di Newcastle. Selamat. Namun, ada beberapa klub yang memiliki batasan," ucap Klopp.

Setidaknya, Ashworth juga mengatakan bahwa dirinya sadar Newcastle United tak mungkin membeleanjakan 200 juta pound setiap musim karena hal itu tak akan berkesinambungan bagi masa depan klub.

Terdapat satu benang merah terkait kekuatan finansial Man City, PSG, dan Newcastle United.

Benang merah itu adalah pemilik ketiga tim tersebut berasal dari negara Timur Tengah.

Pemilik Man City adalah Sheikh Mansour yang merupakan seorang penguasaha asal Uni Emirat Arab.

Di sisi lain, pemilik PSG adalah pengusaha asal Qatar, Nasser Al-Khelaifi.

Adapun pemilik Newcastle United adalah putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman, melalui perusahaan pengelola keuangan publik milik pemerintah Arab Saudi, PIF.

Dalam sejarahnya, Man City pernah tersandung masalah pelanggaran FFP pada 2020.

Man City ketika itu harus menerima hukuman dari UEFA berupa larangan bertanding di kompetisi antarklub Eropa serta denda sebesar 30 juta euro.

The Citizens, julukan Man City, harus menerima hukuman itu karena terbukti memanipulasi dana sponsor pada periode 2012-2015.

UEFA ketika itu menilai Man City menggelembungkan dana sponsor agar neraca keuangan mereka menjadi seimbang.

Tidak terima denga sanksi UEFA, Man City langsung mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Tepat pada 13 Juli 2020, CAS mengabulkan banding  Man City.

Secara garis besar, CAS menilai dugaan pelanggaran Man City terkait manipulasi laporan keuangan hanya berlaku dalam rentang waktu tertentu.

CAS juga menilai laporan UEFA mengenai laporan manipulasi keuanganan Man City berjarak terlalu lama dari kejadian (2012-2016).

https://bola.kompas.com/read/2022/10/15/07300068/liverpool-vs-man-city-klopp--kami-tak-mungkin-seperti-mereka-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke