Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Fokus Pertama TGIPF Diarahkan ke Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan, Hari Pertama Tanpa Kesimpulan

KOMPAS.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mulai mengumpulkan fakta-fakta di lapangan terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan.

Hal pertama yang dicek adalah situasi pintu-pintu keluar stadion.

Ada banyak laporan dan video amatir di media sosial yang menunjukkan pintu keluar stadion tidak dibuka usai gas air mata ditembakkan polisi.

Akibatnya, banyak penonton yang terjebak tidak bisa keluar stadion, terhimpit, sampai merenggang nyawa.

Anggota TGIPF Letjen TNI (Purn) Doni Monardo menyampaikan, belum ada kesimpulan yang bisa diambil dari penelusuran awal. Masih banyak data yang perlu dicari di lapangan.

“Kami melakukan pemeriksaan kepada seluruh pintu yang ada dan ternyata hari ini (7/10/2022) belum bisa dibantu oleh petugas yang bertugas menjaga pintu pada tanggal 1 Oktober 2022,” ucapnya.

Setidaknya, ia telah menemukan beberapa informasi awal yang akan membantu penelusuran fakta ke depannya.

Salah satunya adalah soal pintu mana saja yang dipastikan tertutup saat kejadian.

“Temuan pertama kami bahwa ternyata Pintu 12 dan 13 ini dalam kondisi tertutup. Kami sedang mengumpulkan data-data dan akan segera mengundang para pihak yang bertanggung jawab untuk mengamankan pintu-pintu tersebut,” jelasnya.

Selain itu, TGIPF akan melakukan penelusuran secara lengkap soal pintu-pintu keluar di stadion.

Mulai dari pintu yang terbuka dan tertutup akan didata dan akan dicocokan dengan situasi yang terjadi pada peristiwa kelam tersebut.

“Tim yang sekarang sedang bekerja berusaha untuk menemukan satu poin krusial, soal mana saja pintu yang dibuka dan pintu mana saja yang ditutup. Apa sebabnya terbuka, dan apa sebabnya tertutup,” kata pria berusia 59 tahun ini.

“Kalau dari penjelasan Kadispora, SOP-nya 10 menit atau 15 menit sebelum pertandingan berakhir seluruh pintu harus dibuka. Faktanya, pada saat malam tersebut ada sejumlah pintu yang terbuka,” imbuhnya.

Penelusuran ini bisa jadi akan memakan waktu yang lama. Pasalnya, TGIPF belum bisa meminta keterangan petugas yang bertanggungjawab saat hari pertandingan.

Jadi, belum ada kesimpulan apapun yang bisa disampaikan ke publik.

“Kami masih ingin mencari sebanyak mungkin bukt-bukti yang mengarah pada proses terjadinya kematian. Untuk bisa tahu awal kematian inilah, kami berusaha untuk mendapatkan data-data,” pungkasnya.

https://bola.kompas.com/read/2022/10/08/15190108/fokus-pertama-tgipf-diarahkan-ke-pintu-keluar-stadion-kanjuruhan-hari-pertama

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke