Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

50 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Saat Gol Zico Digagalkan Peluit Akhir...

KOMPAS.com - Kontroversi menjadi salah satu hal yang melekat dalam sejarah sepak bola, khususnya Piala Dunia atau FIFA World Cup.

Dalam perkembangannya, sepak bola dan Piala Dunia kerap melahirkan cerita berbau kontroversi, baik di dalam maupun luar lapangan.

Melalui artikel ini, pembaca akan diajak untuk mengingat atau membuka kembali halaman sejarah Piala Dunia yang memuat momen ketika gol pemain Brasil, Zico, digagalkan peluit akhir.

Momen kontroversial nan bersejarah itu terjadi pada laga pertama fase grup Piala Dunia 1978 di Negeri Tango, Argentina.

Kala itu, Brasil mengawali perjuangan pada Piala Dunia 1978 dengan melawan Swedia di Estadio Jose Maria Minella, Mar del Plata, Argentina.

Ini menjadi pertemuan pertama antara Brasil dan Swedia di pentas Piala Dunia sejak kali terakhir bertanding pada final edisi 1958.

Brasil yang mampu memenangi final edisi 1958 menemui kesulitan ketika kembali bersua Swedia pada fase grup Piala Dunia 1978.

Bahkan, ketika kembali bertanding dalam fase grup Piala Dunia 1978, Brasil harus kebobolan lebih dulu akibat gol penyerang Swedia Thomas Sjoberg pada menit ke-37.

Brasil kemudian mampu menyamakan kedudukan melalui aksi Reinaldo pada menit ke-45, persis sebelum turun minum.

Pada babak kedua, Brasil terus menggempur pertahanan Swedia, tetapi gol tak kunjung datang hingga mendekati akhir laga.

Lalu, saat babak kedua menyisakan hitungan detik, Brasil mendapat sepak pojok. Nelinho, seorang bek kanan, dipercaya menjadi eksekutor.

Dia juga sempat menempatkan bola di luar busur corner sebelum hakim garis asal Polandia, Alojzy Jarguz, menyuruhnya memindahkan bola ke posisi yang benar.

Pada saat bersamaan, Thomas Clive selaku wasit utama tampak memeriksa jam tangan yang ia kenakan.

Ketika Nelinho mengeksekusi sepak pojok, waktu di babak kedua telah menyentuh angka 45 menit lebih enam detik.

Pada saat itulah sebuah keputusan kontroversial lahir. Kala bola mengudara, Thomas Clive meniup peluit panjang.

Lalu, dalam hitungan sepersekian detik, bola mampu disambar oleh Zico yang lolos dari penjagaan.

Bola hasil sundulan Zico pun masuk ke gawang Swedia. Sejumlah pemain Brasil kemudian menyambut dengan gerakan selebrasi.

Namun, anehnya, para pemain Swedia, termasuk kiper Ronnie Hellstroem, tampak tenang menyikapi gol Zico.

Ternyata, mereka sadar bahwa wasit Thomas Clive telah meniup peluit panjang sebelum Zico menyambut bola.

Thomas Clive pun melambaikan tangan. Dia menunjukkan isyarat yang berarti bahwa gol Zico tidak sah.

Para pemain Brasil yang sebelumnya melakukan selebrasi, sontak melancarkan protes kepada Thomas Clive.

Sementara itu, para pemain Swedia saling berpelukan untuk merayakan hasil imbang kontra Brasil.

Thomas Clive Bicara Blak-blakan, lalu Dipulangkan

Sebelum Piala Dunia 1978 dimulai, para wasit dikirimi sebuah kontrak yang menetapkan bahwa mereka tidak boleh berbicara kepada pers selama turnamen.

Thomas Clive menerima kontrak tersebut, tetapi menolak untuk menandatanganinya.

"Anda mengenal saya. Jika saya punya sesuatu untuk dikatakan, saya akan mengatakannya," kata Clive yang teguh pada pendiriannya, dikutip dari The Guardian.

Benar saja, setelah meniup peluit kontroversial pada laga Brasil vs Swedia, Thomas Clive berbicara kepada dua jurnalis asal Inggris.

"Saya melihat sundulan, tapi saya tidak melihat bola masuk ke gawang. Saya sudah berbalik badan," ujar Clive.

"Sejauh yang saya ketahui, pertandingan sudah berakhir. Para pemain Brasil seharusya menyalahkan diri sendiri. Mereka semestinya tidak membuang banyak waktu untuk mengambil tendangan sudut," tutur wasit asal Wales tersebut.

Setelah itu, Thomas Clive terbang ke Buenos Aires. Keesokan harinya, dia dibangunkan oleh anggota komite wasit FIFA, Friedrich Seipelt. 

Friedrich Seipelt meminta Thomas Clive pulang ke Wales dan mengatakan kepada sang pengadil laga Brasil vs Swedia bahwa dia tidak akan pernah memimpin pertandingan Piala Dunia lagi.

The Guardian menulis, Thomas Clive sangat marah setelah mendengar perkataan Friedrich Seipelt.

Terlebih lagi, Thomas Clive memiliki keinginan besar untuk memimpin final Piala Dunia 1978.

Akan tetapi, keinginan tersebut pupus, bahkan setelah Thomas Clive memimpin laga pertama fase grup.

Thomas Clive kemudian tetap berkarier sebagai wasit hingga 1984. Dia terus memegang teguh keputusannya yang menggagalkan gol Zico.

"Zico sudah terlambat. Mungkin hanya terlambat empat persepepuluh detik, tapi tetap saja terlambat," tutur Thomas Clive menegaskan.

https://bola.kompas.com/read/2022/10/01/14200088/50-hari-jelang-piala-dunia-2022--saat-gol-zico-digagalkan-peluit-akhir-

Terkini Lainnya

Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak

Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak

Timnas Indonesia
AFC Sebut Justin Absen, Tangan Kanan STY Membantah

AFC Sebut Justin Absen, Tangan Kanan STY Membantah

Timnas Indonesia
Kata Pelatih Irak soal Kekuatan Indonesia di Piala Asia U23

Kata Pelatih Irak soal Kekuatan Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Irak Vs Indonesia, Presiden Jokowi Nonton di Kamar

Irak Vs Indonesia, Presiden Jokowi Nonton di Kamar

Liga Indonesia
Subaru Catat Prestasi di JDM Run Time Attack

Subaru Catat Prestasi di JDM Run Time Attack

Sports
Indonesia Vs Irak: Klimaks Sesungguhnya untuk Garuda, Sulit Diprediksi

Indonesia Vs Irak: Klimaks Sesungguhnya untuk Garuda, Sulit Diprediksi

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Penilaian Pemain Irak Soal Skuad Garuda Muda

Piala Asia U23 2024: Penilaian Pemain Irak Soal Skuad Garuda Muda

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Menpora Kunjungi Al Nassr, Bahas Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Menpora Kunjungi Al Nassr, Bahas Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Sports
Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Timnas Indonesia
Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Liga Lain
Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Liga Italia
5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Liga Champions
Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke