Arema FC Vs Persebaya, Kata 3 Pemain Singo Edan soal Kekuatan Persebaya

MALANG, KOMPAS.com - Arema FC tengah mempersiapkan diri menghadapi rival abadi, Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) mendatang.

Laga ini sangat penting karena mempertaruhkan gengsi dan harga diri klub. Kekalahan pun menjadi harga mati yang wajib dihindari.

Meski Persebaya kini dalam kondisi yang kurang baik setelah didera serangkaian masalah internal. Setiap pemain Arema FC memiliki sudut pandang masing-masing dalam menilai Persebaya sebagai rival.

Tapi semua pemain satu suara bahwa tim berjuluk Bajul Ijo tersebut adalah lawan yang tangguh dengan keistimewaannya.

Dedik Setiawan

Penyerang Dedik Setiawan menyebut Persebaya sebagai tim energik. Setiap tahunnya selalu ada pemain muda yang mengorbit untuk menyempurnakan deretan pemain bintang yang menjadi pondasi.

“Persebaya setiap tahunya hampir sama, banyak pemain mudanya. Walaupun pemain bintang harus diwaspadai semua,” ujar penyerang bernomor punggung 27 itu.

Terkait kondisi Persebaya saat ini, ia menutup mata. Menurutnya Persebaya justru akan semakin berbahaya saat dalam kondisi dibawah.

“Motivasi mereka yang habis kalah di kandang pasti semangatnya lebih besar,” ujar mantan penyerang Timnas Indonesia itu.

Dendi Santoso

Penilaian yang sama juga diberikan pemain paling loyal di Arema FC, Dendi Santoso. Pemain yang telah 14 tahun bersama Arema FC sudah fasih dengan derbi Jawa Timur melawan Persebaya.

Ia melihat Persebaya musim ini mengandalkan pemain muda yang masih ‘hijau’ soal pengalaman. Namun ia mengingatkan pemain-pemain yang dipilih bukanlah pemain muda sembarangan.

Beberapa pemain diantaranya berlabel Timnas Indonesia dan sudah bisa menembus Timnas Indonesia Senior, seperti Marselino Ferdinan, Koko Ari dan Rizki Ridho.

Beberapa lainnya juga bergeliat di timnas kelompok usia dengan menunjukan potensi yang tak kalah apik.

Namun yang terpenting adalah seluruh pemain muda ini sudah mendapatkan pengakuan dari Persebaya sebagai wakil didalam lapangan.

“Saya rasa saya tidak memandang lawan diisi pemain muda. Yang jelas mereka sudah main di tim senior pasti secara mental sudah siap lawan kita jadi kita harus lebih siap,” tegas pemain bernomor punggung 41 itu.

Terlebih laga derbi jatim selalu punya gengsi tersendiri. Motivasi pemain, mental dan daya juang bisa menjadi pembeda besar didalam lapangan nanti.

"Secara pribadi setiap pemain menginginkan kemenangan apalagi kita ini bisa dibilang lawan bebuyutan sama Arema, rivalitas yang tinggi,” terang pemain berusia 32 tahun itu.

“Jadi kita tetap main secara profesional secara ngeyel. karena kita membawa nama Arema dan Malang. Mesti rata-rata ingin menunjukkan yang terbaik,” imbuhnya.

Evan Dimas

Sementara itu Evan Dimas Darmono menjadi kan laga ini sebagai ajang pembuktian profesionalismenya. Seperti diketahui ia merupakan pemain asli Kota Surabaya dan pernah menjadi anak emas Persebaya.

Pemain bernomor punggung 6 tersebut menegaskan derbi jatim ini tidak tepat untuk bernostalgia. Ia menegaskan saat ini bermain untuk Arema FC dan membara harga diri tim berjuluk Singo Edan.

“Yang pasti lawan Persebaya kita main di kandang, jadi harus 3 poin,” ujarnya tegas.

Soal kekuatan lawan, Evan Dimas melihat Persebaya punya keunggulan dari segi pemain muda. Lawan didukung pemain-pemain dengan semangat dan daya juang tinggi. Namun Arema FC juga punya keunggulan pengalaman.

“Persebaya banyak pemain muda yang penuh semangat jadi kita harus menguatkan kita punya pengalaman disini, punya pemain-pemain senior, apalagi main di kandang ya harus 3poin,” pungkas Evan Dimas penuh optimis.