KOMPAS.com - Dribel ikonik "Cruyff Turn" alias putaran Cruyff lahir pada Piala Dunia 1974. Teknik ini diambil dari nama legenda timnas Belanda Johan Cruyff.
Nama Johan Cruyff dipakai karena memang sang legendalah yang pertama kali memperkenalkan gerakan tersebut.
Cruyff mempraktekkan "tarian" ikoniknya saat Belanda bertemu Swedia pada laga kedua Grup 3 putaran pertama fase grup Piala Dunia 1974, 19 Juni 1974.
Pertandingan Belanda kontra Swedia kala itu digelar di Westfalenstadion, Dortmund, Jerman Barat, dan disaksikan oleh sekitar 50.000 pasang mata.
Ketika laga memasuki menit ke-23, Belanda membangun serangan lewat Wim van Hanegem yang bergerak di sisi kiri pertahanan Swedia.
Mendapat penjagaan dari dua pemain Swedia, yakni Bjorn Andersson dan Ralf Edstrom, Van Hanegem melakukan backpass ke Wim Rijsbergen.
Oleh Wim Rijsbergen, si kulit bulat dioper ke Arie Haan di tengah. Menerima umpan Rijsbergen, Haan bergerak untuk mencipatakan ruang buat dirinya sendiri.
Tak lama setelah itu, Haan mengayunkan bola ke depan. Dia melepas umpan diagonal ke sisi kanan pertahanan lawan. Di situ, sudah ada Johan Cruyff.
Cruyff mengontrol bola kiriman Haan dengan kaki kiri. Namun, dia langsung didekati oleh bek kanan Swedia Jan Olsson.
Dijaga ketat bek lawan, Cruyff memindahkan bola ke kaki kanan dan bergerak membelakangi gawang. Dia melindungi bola dari Olsson yang berusaha merebut dari sebelah kiri.
Setelah itu, Cruyff melakukan ancang-ancang seolah hendak menyepak bola. Namun, dia justru berputar 180 derajat, lalu melakukan akselerasi dengan bola di kaki kanannya.
Olsson yang sedari tadi menempel Cruyff, terperdaya dengan gerakan lawan. Dia berusaha mengejar Cruyff, tetapi sudah tertinggal beberapa langkah dari lawan.
Kendati demikian, di akhir putaran ketiga, Belanda berhasil menjadi juara Grup 3 dan melaju ke putaran kedua Piala Dunia 1974.
Di putaran kedua, Belanda besutan Rinus Michels tergabung di Grup A bersama tim-tim kuat macam Argentina, Jerman Timur, dan Brasil.
Tanpa kesulitan, Belanda dengan Total Football-nya kala itu finis di peringkat pertama Grup A dan berhak melaju ke final.
Di partai puncak, Johan Cruyff dkk bertemu dengan juara Grup B yang sekaligus sebagai tuan rumah Piala Dunia 1974, Jerman Barat.
Pertandingan Belanda vs Jerman Barat digelar di Olympiastadion, Muenchen, pada 7 Juli 1974 dan berakhir dengan skor 1-2.
Belanda sempat unggul lebih dulu lewat penalti Johan Neeskens (2'), tetapi Jerman Barat membalasnya via gol Paul Breitner (25' -p) dan Gerd Mueller (43').
Johan Cruyff mendapatkan kartu kuning pada laga final dan mengakhiri kompetisi dengan torehan tiga gol serta tujuh assist.
Cruyff pensiun dari timnas Belanda pada 1978, hanya beberapa pekan sebelum Piala Dunia Argentina digelar.
Di Piala Dunia 1978, Belanda kembali menjadi runner-up setelah kalah 1-3 dari tuan rumah Argentina pada laga pamungkas.
Sampai Johan Cruyff wafat pada 24 Maret 2016, timnas Belanda belum juga menjadi juara dunia. De Oranje malah menambah "gelar" runner-up lagi, yakni pada 2010 (Afrika Selatan).
Lantaran sudah tiga kali menjadi runner-up di Piala Dunia, Belanda menyandang status juara tanpa mahkota.
Belanda memiliki kesempatan untuk merengkuh trofi Piala Dunia pertama mereka tahun ini. Diarsiteki Louis van Gaal, Belanda menjadi salah satu tim peserta Piala Dunia 2022.
Sama seprti tim-tim lainnya, perjuangan Belanda di Piala Dunia 2022 akan dimulai dari fase grup. Belanda tergabung di Grup A bersama Senegal, Ekuador, dan tuan rumah Qatar.
https://bola.kompas.com/read/2022/09/25/15000088/56-hari-jelang-piala-dunia-2022-lahirnya-tarian-johan-cruyff