Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

56 Hari Jelang Piala Dunia 2022, Lahirnya "Tarian" Johan Cruyff

KOMPAS.com - Dribel ikonik "Cruyff Turn" alias putaran Cruyff lahir pada Piala Dunia 1974. Teknik ini diambil dari nama legenda timnas Belanda Johan Cruyff.

Nama Johan Cruyff dipakai karena memang sang legendalah yang pertama kali memperkenalkan gerakan tersebut.

Cruyff mempraktekkan "tarian" ikoniknya saat Belanda bertemu Swedia pada laga kedua Grup 3 putaran pertama fase grup Piala Dunia 1974, 19 Juni 1974.

Pertandingan Belanda kontra Swedia kala itu digelar di Westfalenstadion, Dortmund, Jerman Barat, dan disaksikan oleh sekitar 50.000 pasang mata.

Ketika laga memasuki menit ke-23, Belanda membangun serangan lewat Wim van Hanegem yang bergerak di sisi kiri pertahanan Swedia.

Mendapat penjagaan dari dua pemain Swedia, yakni Bjorn Andersson dan Ralf Edstrom, Van Hanegem melakukan backpass ke Wim Rijsbergen.

Oleh Wim Rijsbergen, si kulit bulat dioper ke Arie Haan di tengah. Menerima umpan Rijsbergen, Haan bergerak untuk mencipatakan ruang buat dirinya sendiri.

Tak lama setelah itu, Haan mengayunkan bola ke depan. Dia melepas umpan diagonal ke sisi kanan pertahanan lawan. Di situ, sudah ada Johan Cruyff.

Cruyff mengontrol bola kiriman Haan dengan kaki kiri. Namun, dia langsung didekati oleh bek kanan Swedia Jan Olsson.

Dijaga ketat bek lawan, Cruyff memindahkan bola ke kaki kanan dan bergerak membelakangi gawang. Dia melindungi bola dari Olsson yang berusaha merebut dari sebelah kiri.

Setelah itu, Cruyff melakukan ancang-ancang seolah hendak menyepak bola. Namun, dia justru berputar 180 derajat, lalu melakukan akselerasi dengan bola di kaki kanannya.

Olsson yang sedari tadi menempel Cruyff, terperdaya dengan gerakan lawan. Dia berusaha mengejar Cruyff, tetapi sudah tertinggal beberapa langkah dari lawan.

Kendati demikian, di akhir putaran ketiga, Belanda berhasil menjadi juara Grup 3 dan melaju ke putaran kedua Piala Dunia 1974.

Di putaran kedua, Belanda besutan Rinus Michels tergabung di Grup A bersama tim-tim kuat macam Argentina, Jerman Timur, dan Brasil.

Tanpa kesulitan, Belanda dengan Total Football-nya kala itu finis di peringkat pertama Grup A dan berhak melaju ke final.

Di partai puncak, Johan Cruyff dkk bertemu dengan juara Grup B yang sekaligus sebagai tuan rumah Piala Dunia 1974, Jerman Barat.

Pertandingan Belanda vs Jerman Barat digelar di Olympiastadion, Muenchen, pada 7 Juli 1974 dan berakhir dengan skor 1-2.

Belanda sempat unggul lebih dulu lewat penalti Johan Neeskens (2'), tetapi Jerman Barat membalasnya via gol Paul Breitner (25' -p) dan Gerd Mueller (43').

Johan Cruyff mendapatkan kartu kuning pada laga final dan mengakhiri kompetisi dengan torehan tiga gol serta tujuh assist.

Cruyff pensiun dari timnas Belanda pada 1978, hanya beberapa pekan sebelum Piala Dunia Argentina digelar.

Di Piala Dunia 1978, Belanda kembali menjadi runner-up setelah kalah 1-3 dari tuan rumah Argentina pada laga pamungkas.

Sampai Johan Cruyff wafat pada 24 Maret 2016, timnas Belanda belum juga menjadi juara dunia. De Oranje malah menambah "gelar" runner-up lagi, yakni pada 2010 (Afrika Selatan).

Lantaran sudah tiga kali menjadi runner-up di Piala Dunia, Belanda menyandang status juara tanpa mahkota.

Belanda memiliki kesempatan untuk merengkuh trofi Piala Dunia pertama mereka tahun ini. Diarsiteki Louis van Gaal, Belanda menjadi salah satu tim peserta Piala Dunia 2022.

Sama seprti tim-tim lainnya, perjuangan Belanda di Piala Dunia 2022 akan dimulai dari fase grup. Belanda tergabung di Grup A bersama Senegal, Ekuador, dan tuan rumah Qatar.

https://bola.kompas.com/read/2022/09/25/15000088/56-hari-jelang-piala-dunia-2022-lahirnya-tarian-johan-cruyff

Terkini Lainnya

Kylian Mbappe Mau Main di Milan, Cinta Besar untuk Rossoneri

Kylian Mbappe Mau Main di Milan, Cinta Besar untuk Rossoneri

Liga Italia
Kesan Timnas Putri Indonesia soal Dukungan Besar Suporter di Lapangan

Kesan Timnas Putri Indonesia soal Dukungan Besar Suporter di Lapangan

Timnas Indonesia
Thom Haye: Bermain di Kandang Keuntungan, Mari Dukung Satu Sama Lain

Thom Haye: Bermain di Kandang Keuntungan, Mari Dukung Satu Sama Lain

Timnas Indonesia
Jadwal Singapore Open 2024: Termasuk Ginting-Jojo, 7 Wakil Indonesia Beraksi

Jadwal Singapore Open 2024: Termasuk Ginting-Jojo, 7 Wakil Indonesia Beraksi

Badminton
Timnas Putri Indonesia Libas Singapura, Sepak Bola Simpel, Contoh dari Claudia

Timnas Putri Indonesia Libas Singapura, Sepak Bola Simpel, Contoh dari Claudia

Timnas Indonesia
Italia Panggil Fantastic 5, Totti-Del Piero Ikut Latihan Jelang Euro 2024

Italia Panggil Fantastic 5, Totti-Del Piero Ikut Latihan Jelang Euro 2024

Liga Italia
Borneo FC Vs Bali United: Huistra Beri Makna untuk Peringkat Tiga

Borneo FC Vs Bali United: Huistra Beri Makna untuk Peringkat Tiga

Liga Indonesia
Persib dan Bobotoh Saling Rangkul, demi Raih Mimpi Juara Liga 1

Persib dan Bobotoh Saling Rangkul, demi Raih Mimpi Juara Liga 1

Liga Indonesia
Marco van Basten Desak Man United untuk Pertahankan Ten Hag

Marco van Basten Desak Man United untuk Pertahankan Ten Hag

Liga Inggris
Hasil Timnas Putri Indonesia Vs Singapura 5-1: Roket Marsela dan Claudia, Garuda Pertiwi Pesta

Hasil Timnas Putri Indonesia Vs Singapura 5-1: Roket Marsela dan Claudia, Garuda Pertiwi Pesta

Timnas Indonesia
Singapore Open 2024: Fikri/Bagas Bekuk Ahsan/Hendra, Lolos dari Lubang Jarum

Singapore Open 2024: Fikri/Bagas Bekuk Ahsan/Hendra, Lolos dari Lubang Jarum

Badminton
Shin Tae-yong Jelaskan Tujuan Laga Uji Coba Indonesia Vs Tanzania

Shin Tae-yong Jelaskan Tujuan Laga Uji Coba Indonesia Vs Tanzania

Timnas Indonesia
Rekap Hasil Singapore Open 2024: Gregoria ke 16 Besar, Ahsan/Hendra Tersingkir

Rekap Hasil Singapore Open 2024: Gregoria ke 16 Besar, Ahsan/Hendra Tersingkir

Badminton
STY Minta Timnas Indonesia Dikawal Ketat, Singgung Kenyamanan Pemain

STY Minta Timnas Indonesia Dikawal Ketat, Singgung Kenyamanan Pemain

Timnas Indonesia
Hasil Singapore Open 2024: Fikri/Bagas ke 16 Besar, Sengit Lawan The Daddies

Hasil Singapore Open 2024: Fikri/Bagas ke 16 Besar, Sengit Lawan The Daddies

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke