KOMPAS.com - Rasa percaya dari fan disebut jadi bekal awal ideal Luis Milla untuk menjalani kebersamaan dengan Persib Bandung.
Bersama Persib, Luis Milla akan melanjutkan perjuangan tim beralias Maung Bandung di sisa kompetisi Liga 1 2022-2023 yang baru berjalan lima pekan.
Persib kini baru mampu mengemas tujuh poin, hasil dari dua kemenangan dan sekali imbang.
Tantangan besar akan hadir untuk Luis Milla kala menangani Persib yang dikenal punya suporter berekspektasi tinggi akan prestasi.
Bobotoh, fan Persib Bandung, juga menuntut gaya permainan cantik, siapa pun pelatihnya.
Reputasi yang dimiliki Luis Milla, pelatih asal Spanyol itu terbilang cukup baik. Luis Milla berhasil membawa Spanyol U21 menjadi juara Piala Eropa tahun 2011.
Skuad Spanyol U21 saat itu dihuni David de Gea, Cesar Azpilicueta, Ander Herrera, Javi Martinez, Juan Mata, hingga Thiago Alcantara.
Reputasi Luis Milla tidak hanya sampai di situ saja. Di Indonesia, ia meninggalkan kesan cukup baik di hati pencinta sepakbola tanah air, meski juga gagal memberikan trofi juara.
Di bawah arahan Luis Milla timnas Indonesia mampu menembus 16 besar Asian Games 2018.
Sepak bola berbasis operan pendek satu-dua sentuhan cukup berhasil merebut hati pencinta bola Indonesia.
Pemerhati sepak bola nasional, Riphan Pradipta, menilai reputasi di atas jadi modal Luis Milla untuk menghadapi tekanan melatih di Persib.
Langkah manajemen Persib mendatangkan pelatih yang punya reputasi bagus, dirasa juga sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan publik sepak bola Bandung.
“Dengan reputasi itu, Luis Milla akan mendapatkan modal utama yang terhitung sangat penting dari publik Bandung yaitu ‘trust’ (rasa percaya),” ujar Riphan.
“Harus diketahui, di Bandung, jika sejak awal ‘trust’ itu tidak didapat, biasanya perjalanan seorang pelatih tidak akan panjang,” tutur pria yang kerap mengisi podcast-podcast bertema sepak bola tanah air.
Contoh terdekat adalah tidak lamanya durasi melatih Miljan Radovic, pelatih Persib di pramusim 2019. Ia tak punya reputasi mengilap selama menjadi pelatih kepala.
Ia lalu digantikan pelatih Robert Rene Alberts sebelum musim 2019 dimulai. Hal yang sama juga pernah dialami Daniel Darko Janackovic ketika menangani Persib pada 2010-2011.
Luis Milla kini mendapat modal utama melatih Persib, yakni kepercayaan dari bobotoh sejak awal ia datang.
Meski dinilai akan melalui proses adaptasi, namun setidaknya Luis Milla bisa memulai bertugas di Persib dengan suasana yang nyaman dengan bekal kepercayaan tersebut.
“Beruntung Luis Milla mendapatkan ‘trust’ itu sejak awal. Milla akan membawa Persib ke level yang lebih baik dengan start yang cukup nyaman, tanpa tekanan di awal,” kata Riphan.
Jika melihat rekam jejaknya sebagai pelatih, Milla memang dikenal sebagai pelatih spesialis timnas. Menangani sebuah klub terbilang adalah pengalaman yang jarang baginya.
Kebersamaan dengan Persib ini justru bisa menjadi ajang pembuktian bagi Luis Milla dalam upaya melengkapi CV (Curriculum Vitae) sebagai pelatih kepala.
“Pembuktian untuk Luis Milla ada di Persib. Karena selama ini Milla lebih sering menangani timnas, bukan sehari-hari menangani klub,” kata Riphan.
Menurut Riphan, bukan soal taktik yang bakal menjadi kunci awal keberhasilan Milla melatih Persib.
Dalam fase-fase awal ini ia disebut harus terlebih dahulu mendapatkan kepercayaan penuh dari pemain dan staf pelatih yang sudah terbentuk.
“Kunci terdekat yang Luis Milla bisa lakukan adalah mendapatkan kepercayaan penuh dari pemain dan staf pelatih. Bukan ke tactical atau sejenisnya,” tutur Riphan menilai.
“Jika pemain dan staf pelatih sudah percaya, Milla akan dengan mudah merancang semua taktik yang ia mau, walaupun bukan dengan materi pilihannya,” kata dia lagi.
Dengan reputasi seperti yang disebutkan di awal tadi, Riphan yakin Milla memiliki visi sepak bola.
Namun, masuk ke dalam tim yang sudah terbentuk, ditambah kompetisi yang sudah berjalan akan menyajikan tantangan tersendiri dalam upaya Luis Milla menerapkan visi sepak bola yang ia inginkan.
“Luis Milla pasti mempunyai visi sepak bola. Namun, dengan masuk ke tim dengan pemain yang sudah tersedia ditambah sudah masuk ke kompetisi berjalan, tidak akan banyak yang bisa ia lakukan di tim."
"Hanya sedikit polesan-polesan dan penyesuaian taktik dengan materi pemain yang sudah ada,” katanya menjelaskan.
https://bola.kompas.com/read/2022/08/21/13300058/persib-bandung-luis-milla-dan-modal-rasa-percaya