SEOUL, KOMPAS.com - Sudah beberapa minggu silam, China memilih untuk membatalkan statusnya sebagai tuan rumah Piala Asia 2023.
Pandemi Covid-19 yang masih melanda China membuat negara itu memilih kebijakan di atas.
Sementara, usai pembatalan oleh China, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memang menawarkan opsi bagi banyak negara Asia menggantikan posisi China.
AFC secara resmi menyampaikan penawaran itu pada Selasa (31/5/2022).
Tenggat penawaran itu adalah Kamis (30/6/2022).
AFC memberi syarat bahwa negara-negara yang menaruh minat menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 melakukan pndaftaran dalam bentuk pernyataan minat atau expression of interest (EoI).
EoI lazimnya adalah surat yang menunjukkan bahwa pemohon menyatakan minatnya untuk ikut serta dalam penawaran yang diajukan pemilik sebuah proyek atau kegiatan tertentu.
Kendati demikian, beberapa negara baru saling melirik untuk menjemput tawaran itu.
"Lanjutkan upaya mengamankan Korea Selatan menerima tawaran sebagai tuan rumah Piala Asia 2023," kata pernyataan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pada Kamis (2/6/2022).
Yoon Suk-yeol bahkan sudah memerintahkan Kementerian Olahraga menindaklanjuti opsi tuan rumah itu secara serius.
Proposal penawaran sebagai tuan rumah oleh AFC memang mendapat dukungan dari dua orang di Korea Selatan.
Orang tersebut, yang pertama, adalah Chung Mong-gyu, Presiden Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA).
Orang kedua adalah Lee Young-pyo.
Lee Young-pyo adalah anggota tim Korea Selatan saat negeri itu menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002.
Kala itu, Korea Selatan menjadi tuan rumah bersama dengan Jepang.
Termutakhir, Korea Selatan menjadi tuan rumah Final Piala Asia pada 1960 untuk kali pertama.
Kala itu, Korea Selatan tampil menjadi pemenang Piala Asia 1960.
Jepang dan Indonesia
Di samping Korea Selatan, Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) mengatakan pada akhir Mei 2022, pihaknya menerima informasi pendekatan untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 menggantikan China.
AFC, rupanya, juga melakukan penawaran kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Asia 2023.
Penawaran itu terjadi pada Selasa (31/6/2023).
Berkenaan dengan itu, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menyebut bahwa PSSI masih mengkaji ulang penawaran.
PSSI, kata Yunus Nusi akan berkomunikasi dengan AFC usai perhelatan Kongres PSSI.
"Ini menyangkut tentang hak dan kewajiban menjadi tuan rumah," kata Yunus Nusi.
Yunus Nusi menambahkan, rencana pelaksanaan Piala Asia 2023 jatuh pada Juni 2023.
Jadwal itu hampir bertepatan dengan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, kata Yunus Nusi.
https://bola.kompas.com/read/2022/06/03/21300008/piala-asia-2023-korea-selatan-tindak-lanjuti-opsi-tawaran-tuan-rumah