Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Irsyad Maulana Relakan Zona Nyaman di Persita demi Arema FC

KOMPAS.com - Irsyad Maulana memutuskan keluar dari zona nyaman dengan meninggalkan Persita Tangerang untuk bergabung bersama Arema FC.

Irsyad Maulana cukup mempunyai nama mumpuni di Persita Tangerang. Sepanjang Liga 1 2021-2022, sang pemain dipercaya tampil rutin di posisi pemain sayap kiri selama 24 pertandingan.

Pemain berusia 28 tahun tersebut berhasil mencetak lima gol dan dua assist.

Tak sulit bagi Irsyad Maulana untuk mendapatkan tempat reguler jika bertahan di Persita Tangerang.

Namun, Irsyad harus mulai dari bawah lagi di Arema FC, beradaptasi dan bersaing ketat meski dirinya bisa bermain lebih dari satu posisi (winger kiri, winger kanan, dan gelandang serang).

Sebab, Arema FC diisi oleh pemain-pemain bernama besar musim ini.

Di posisi pemain sayap kiri ada Adam Alis, Kushedya Hari Yudo, serta Ilham Udin Armaiyn. Ketiga pemain ini juga bisa berposisi di sektor kanan.

Di sayap kanan ada Dendi Santoso serta Tito Hamzah. Selain kedua pemain tersebut, ada Dedik Setiawan, Bramantyo Ramadhan, M. Rafli, dan Rizki Febrianto yang bisa menjadi opsi lain jika dibutuhkan.

Apabila ingin bermain sebagai gelandang serang, ia harus bersaing dengan M. Rafli, Gian Zola, Evan Dimas, dan Adam Alis.

Menanggapi hal tersebut, pemain kelahiran 27 September 1993 ini menegaskan tidak gentar.

Ia mengatakan sengaja bergabung dengan Arema FC untuk menerima tantangan lebih besar dan sadar usaha yang diberikan pun juga harus lebih besar.

“Arema punya target juara kan musim depan, jadi saya rasa ini saatnya buat balik juga. Karena itu, saya tidak pikir panjang untuk menerima tawaran dari Arema,” terang pemain asal Payakumbuh.

“Soal persaingan Itu tergantung dari pelatih, yang penting kita kerja keras dan kerja bagus di latihan pasti dapat kesempatan main,” imbuhnya.

Selain itu, Irsyad Maulana mengatakan masih mempunyai utang yang belum terselesaikan di Arema FC.

Sebelumnya, ia merupakan bagian dari tim Singo Edan yang mentas di Indonesia Super League (ISL) 2013 dan 2014.

Saat menjadi wonderkid ketika itu, Irsyad nyaris membawa tim kebanggaan Aremania menjadi juara. Sayang, Arema harus puas jadi runner up di ISL 2013.

Sedangkan Arema tersingkir pada babak semifinal di ISL 2014 yang menggunakan format dua wilayah.

Kembali dengan lebih matang dan profesional, Irsyad Maulana ingin membayar lunas semua utang tersebut dengan membawa Arema FC juara Liga 1 2022-2023.

“Ya mungkin karena panggilan hati, saya seperti masih ada utang di sini,” terang pemain dengan nomor punggung 88 itu.

“Untuk target tentu kita lihat dari manajemen, kami sebagai pemain tentu akan berusaha mencapai target itu,” pungkasnya.

https://bola.kompas.com/read/2022/04/28/10193688/alasan-irsyad-maulana-relakan-zona-nyaman-di-persita-demi-arema-fc

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke