KOMPAS.com - Penyerang Liverpool, Sadio Mane, memuji bagaimana komunikasi dengan kapten Jordan Henderson dan pelatih Liverpool, Juergen Klopp, membuat para pemain muslim di kubu The Reds terbantu dalam mengarungi bulan suci Ramadhan.
Sadio Mane merupakan salah satu pemain Liverpool beragama muslim yang menjalani ibadah puasa selain Mohamaed Salah, Naby Keita, dan Ibrahim Konate.
Tentu sangat sulit bagi seorang atlet profesional untuk tetap mempertahankan performa puncak apabila tak boleh makan dan minum selama matahari belum terbenam apalagi saat hari laga.
Seperti dilansir dari BBC, waktu puasa beragam dari pukul 3.52-4.59 pagi waktu Inggris hingga 19.38-20.27 malam saat matahari terbenam.
Sementara, waktu pertandingan domestik sangat beragam dari pukul 12.30, 15.30, atau 20.00 tergantung dari jadwal.
Namun, Salah dan Mane tetap menjadi andalan Liverpool yang tengah mengejar empat gelar musim ini. Baik Keita dan Konate pun punya peran krusial setiap kali mereka diturunkan.
Mane pun mengutarakan para pemain muslim Liverpool tetap berada dalam kondisi optimal berkat komunikasi baik serta keluwesan pelatih Juergen Klopp dan jajarannya dalam menyusun jadwal.
"Tak mudah karena bermain dan berlatih saat Ramadhan tidak mudah sama sekali," ujar Mane dalam wawancara dengan Bein Sports.
"Namun, sebelum Ramadhan kami berupaya berbicara dengan sang kapten (Jordan Henderson) dan mengatakan kepada sang bos apakah memungkinkan mengubah jadwal dengan berlatih pada pagi hari."
"Hal itu menjadikannya lebih mudah bagi kami. Apabila berlatih pada pagi hari, Anda punya waktu untuk beristirahat di rumah."
"Akan lebih sulit bagi kami apabila berlatih pada pukul 2-3 sore seperti biasa."
"Sang pelatih mengatakan iya dan hal itu telah membuat segalanya menjadi lebih mudah dan kami terus melakukan yang terbaik."
Mane pun mengutarakan beratnya bertanding di level elite pada bulan Ramadhan.
Kendati begitu, ia lagi-lagi memuji kinerja klub dalam memastikan dirinya dan rekan-rekan bisa menjalankan ibadah puasa sebaik mungkin.
"Tidak mudah, setiap hari laga adalah pengalaman berbeda di bulan Ramadhan. Sangat sulit," tutur pemain bernomor punggung 10 tersebut.
"Di Liverpool, mereka berusaha untuk membuat segalanya lebih mudah bagi kami."
"Kami berbicara dengan ahli nustrisi, terutama sebelum pertnadingan. Ia membuat segalanya lebih mudah bagi kami dan memastikan kami bisa menjalani Ramadhan."
https://bola.kompas.com/read/2022/04/28/08382518/cara-liverpool-bantu-pemain-muslim-selama-bulan-ramadhan