Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Man United Pilih Ten Hag ketimbang Pochettino?

Erik ten Hag menjadi pilihan Man United mengalahkan nama-nama lain yang juga sempat dikaitkan ke Old Trafford.

Awalnya, ada sejumlah nama yang dikabarkan berpotensi menggantikan pelatih interim Man United, Ralf Rangnick.

Selain Ten Hag, nama-nama yang dikaitkan adalah Mauricio Pochettino, Julen Lopetegui, Luis Enrique, Thomas Tuchel, hingga Carlo Ancelotti.

Pilhan Man United kemudian mengerucut menjadi dua nama, yakni Ten Hag dan Pochettino sebagaimana laporan Goal International.

Pada akhirnya, pria yang kini tengah membesut Ajax Amsterdam itu menjadi pilihan Man United.

Para petinggi Man United menetapkan pilihannya karena terkesan dengan rencana yang dikemukakan Ten Hag untuk membawa Setan Merah kembali berjaya.

"Selama empat tahun terakhir di Ajax, Erik telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pelatih paling menarik dan sukses di Eropa," kata Direktur Sepak Bola Man United, John Murtough, dilansir dari laman resmi klub.

"Terkenal dengan sepak bola menyerang yang atraktif dan komitmen timnya terhadap para pemain muda," tuturnya.

"Dalam percakapan dengan Erik menjelang penunjukan ini, kami sangat terkesan dengan visi jangka panjangnya untuk mengembalikan Manchester United ke level yang kami inginkan untuk bersaing, dan dorongan serta tekadnya untuk mencapai visi itu," jelasnya.

"Kami mendoakan yang terbaik untuk Erik karena dia fokus untuk mencapai akhir musim sukses di Ajax dan kami berharap dapat menyambutnya di Manchester United musim panas ini," demikian pernyataan John Murtough.

Sementara itu, legenda Man United, Gary Neville, turut memberikan respons setelah peresmian Ten Hag.

Mantan kapten Man United itu mengungkapkan pandangannya soal alasan Ten Hag dipilih Man United ketimbang Pochettino.

Menurut dia, pencapaian Pochettino bersama Paris Saint-Germain yang tak mengesankan menjadi faktor Ten Hag menjadi pilihan Setan Merah.

"Pada akhirnya, Pochettino menjadi pilihan yang luar biasa selama beberapa tahun terakhir, tetapi saya pikir alasannya karena tersingkir di Liga Champions musim ini dan tidak memenangkan Liga Perancis tahun lalu," jelas Neville dilansir dari Sky Sports.

"Mari kita perjelas, tidak mudah mengelola PSG. Thomas Tuchel memiliki masalah di Liga Champions melawan Manchester United beberapa tahun lalu. Dia tidak terlihat seperti sosok yang saat ini di Chelsea," ucapnya.

"Apa yang terjadi pada Mauricio di Paris murni telah merugikannya. Saya pikir dia memiliki pengalaman hebat di Premier League, melakukan pekerjaan brilian di Southampton dan Tottenham Hotspur, tetapi momen saat ini benar-benar kunci," tuturnya.

Ada rumor bahwa keuangan menjadi salah satu faktor dalam penunjukan Ten Hag.

Adapun Man United hanya perlu membayar 1,6 juta pound (sekitar Rp 30 miliar) kepada Ajax sebagai biaya kompensasi kepindahan sang pelatih.

Nilai itu dikabarkan jauh lebih murah ketimbang menebus Pochettino dari Paris Saint-Germain.

Akan tetapi, Goal International melaporkan bahwa hal tersebut bukan menjadi salah satu pertimbangan perekrutan Ten Hag.

Selain karena beberapa hal yang dijelaskan Murtough, Setan Merah juga bertekad mencapai kesepakatan dengan manajer baru sebelum akhir musim.

https://bola.kompas.com/read/2022/04/22/16000098/kenapa-man-united-pilih-ten-hag-ketimbang-pochettino

Terkini Lainnya

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Timnas Indonesia
Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Liga Inggris
STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

Liga Italia
Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke