Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keluh Kesah Merawat Rumput Standar FIFA Saat Jadwal Liga 1 Sangat Padat

KOMPAS.com - Padatnya jadwal pelaksanaan seri 4 dan 5 Liga 1 2021-2022 di Bali membuat pihak pengelola stadion ikut sibuk.

Ketut Karjaya selaku penanggung jawab perawatan rumput di 3 stadion yang dipakai, mengaku setiap hari harus berpacu dengan waktu untuk mempersiapkan lapangan supaya siap digunakan.

Selain itu, jadwal yang padat ini membuatnya harus mengatur siasat saat proses perawatan kualitas lapangan agar tidak rusak.

“Ya, pemakaiannya padat sekali, saya sampai bingung. Harus ke Stadion Ngurah Rai, Kompyang Sujana dan Kapten I Wayan Dipta,“ tutur Ketut Karjaya kepada Kompas.com.

“Iya waktunya setengah hari, dari pagi sampai siang aja karena kejar-kejaranan dengan waktu. Jadi harus selesai sebelum pertandingan,” imbuhnya.

Ketiga stadion venue Liga 1 2021-2022, Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, I Gusti Ngurah Rai dan Stadion Kompyang Sujana memang cukup istimewa.

Semua lapangan sudah standar FIFA dan menggunakan rumput jenis Zoysia Matrella.

Jenis rumput ini adalah hybrid yang kualitasnya disebut-sebut bisa seperti yang ada di markas Real Madrid, Santiago Bernabeu.

Jadi, membutuhkan perawatan khusus untuk bisa menjaga kualitasnya tetap baik.

Rumput harus diberikan pupuk supaya tumbuh dengan baik. Selain itu, ditambahkan hormon secara berkala supaya merangsang pertumbuhan.

Ketut Karjaya mengungkapkan perawatan rumput Zoysia Matrella cukup rumit, sehingga lumrahnya, proses dilakukan saat jeda pertandingan.

Namun dengan jadwal pertandingan yang super padat, mau tidak mau dia dan tim harus mengatur siasat.

“Biasanya itu nunggu jeda saja, tapi karena tidak ada jeda terpaksa ambil pagi harus selesai siang,” ujar pria yang sudah merawat rumput stadion Kapten I Wayang Dipta sejak 2014 silam.

“Pagi sampai jam 14.00 atau 13.30 sudah harus selesai karena pertandingan jam 16.00. Sekitar jam 14.00 pemain sudah datang.”

“Perawatannya hanya setengah hari saja, memotong rumput lalu memberikan garis. Kalau misal pemupukannya itu menunggu jeda 1 hari baru berani. Kalau 1 hari tidak berani karena kalau diinjak akan kuning. Memang agak ekstrim perawatannya,” imbuhnya.

Selain jadwal yang padat, perawatan rumput juga dihadapkan kendala cuaca.

Saat hujan tiba memang membantu proses penyiraman, tetapi perawatan lain tidak bisa dilakukan. Ini yang membuatnya dilema.

“Kemarin sempat pas libur 2 hari kebetulan satu hari full hujan jadi tidak bisa melakukan apapun. Jadi bingung juga karena tanggung jawabnya pas main harus sudah siap,“ tandasnya.

Meskipun demikian, Ketut Karjaya sangat menikmati kesibukannya. Apalagi lelahnya juga bisa memberikan dampak positif bagi sepak bola Bali dan ekonomi masyarakat Bali.

https://bola.kompas.com/read/2022/03/08/15000018/keluh-kesah-merawat-rumput-standar-fifa-saat-jadwal-liga-1-sangat-padat

Terkini Lainnya

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke