KOMPAS.com - Pelatih Barito Putera, Rahmad Darmawan, angkat bicara soal insiden adu mulut dengan pelatih Persiraja Banda Aceh, Sergio Alexandre, dalam laga pekan ke-28 Liga 1 2021-2022.
Pertandingan Persiraja vs Barito Putera yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Minggu (27/2/2022) malam, diwarnai dengan insiden adu mulut antara pelatih kedua tim.
Insiden itu bermula ketika pemain Persiraja Banda Aceh dianggap dalam posisi offside oleh hakim garis.
Posisi pemain itu sangat terbuka untuk mencetak gol ke gawang lawan.
Lantaran merasa dirugikan oleh keputusan pengadil lapangan, Sergio Alexandre kemudian melontarkan kata-kata bernada kesal dengan menatap ke arah Rahmad Darmawan.
Merasa kata-kata yang dilontarkan Sergio Alexandre tidak pantas diucapkan, Rahmad menegur dan meminta lebih bijak merespons situasi yang terjadi di pertandingan.
"Saya perlu jelaskan, jadi di dalam pertandingan itu, biasa saat kami diuntungkan, kadang kami juga dirugikan. Namun, semuanya ada hal yang tidak sengaja atau human error," ucap pelatih yang biasa disapa RD itu.
"Seperti kemarin, tim saya lebih fatal kondisinya, ini tetapi saya enggak akan mengatakan berapa dibayar."
Lebih lanjut, RD menegaskan bahwa pelatih Persiraja semestinya tidak melontarkan kata-kata kasar dan mencurigai tim lawan atas keputusan wasit.
"Ini menurut saya, perlu diluruskan karena ketika dia (Sergio Alexandre) bicara berapa Barito bayar untuk wasit. Dia bilang itu, wajah dia ke saya, 100 persen ke saya," tutur RD.
"Makanya, saya bicara ke dia, seharusnya Anda sebagai pelatih profesional tidak boleh bicara seperti itu,” imbuhnya.
Sebagai sesama pelatih profesional, Rahmad Darmawan menilai, tindakan Sergio Alexandre kurang bijak dalam menanggapi situasi yang terjadi di lapangan.
Menurut dia, sebagai pelatih asing, seharusnya dia bisa memberikan sikap dan attitude yang baik kepada pelatih lokal.
"Saya ingin menjelaskan bahwa itu enggak baik sebagai seorang pelatih profesional, apalagi pelatih asing harus menghormati hal-hal yang berkaitan sepak bola kita secara proporsional," tutur pelatih 55 tahun itu.
“Karena kita seharusnya mencontoh sikap dan attitude dia dan itu dia bicara ke saya. Hal itu yang membuat saya marah,” imbuhnya.
Padahal secara permainan, Rahmad Darmawan menilai, penampilan kedua tim cukup berimbang.
Bahkan, Persiraja Banda Aceh mampu menyulitkan pemain Barito Putera dengan permainan compact defense yang mereka terapkan.
“Persiraja betul-betul bermain compact defense di sepertiga daerah pertahanan mereka. Ada sepuluh pemain di sepertiga daerah mereka dan itu sebenarnya sudah kami antisipasi,” tutur Rahmad Darmawan.
https://bola.kompas.com/read/2022/02/28/11400088/klarifikasi-rahmad-darmawan-soal-adu-mulut-dengan-pelatih-persiraja