KOMPAS.com - Striker andalan timnas Singapura, Ikhsan Fandi, sempat menjadi kiper dadakan pada laga semifinal kedua Piala AFF 2020 kontra Indonesia, Sabtu (25/12/2021) malam WIB.
Mengawal gawang timnas Singapura, anak Fandi Ahmad tersebut mengikut jejak kakeknya, Ahmad Wartam, yang merupakan mantan penjaga gawang The Lions (1963-1969).
Momen Ikhsan Fandi berdiri di atas mistar Singapura terjadi menjelang akhir babak perpanjangan waktu kedua tepatnya pada menit ke-119.
Ikhsan mendadak harus mengenakan sarung tangan untuk menggantikan kiper timnas Singapura, Hassan Sunny, yang diusir wasit dengan kartu merah.
Hassan Sunny mendapatkan hukuman kartu merah langsung setelah melanggar winger timnas Indonesia, Irfan Jaya, di depan kotak penalti Singapura.
Melihat Hassan Sunny diusir wasit, Ikhsan Fandi langsung mendapat instruksi untuk bergerak ke bangku cadangan Singapura dan mengambil jersey serta sarung tangan kiper.
Ikhsan Fandi memang hanya bermain sekitar dua menit sebagai kiper dadakan timnas Singapura.
Namun, Ikhsan sempat melakukan satu penyelamatan ketika menangkap tendangan bebas Kadek Agung pada menit ke-120.
Tampil sebagai penjaga gawang pada laga ini, Ikhsan menjadi penerus sang kakek, Ahmad Wartam.
Ahmad Wartam adalah salah satu kiper legendaris Singapura. Pada awal kariernya, Ahmad Wartam bermain sebagai winger kiri.
Namun, cedera lutut membuat Ahmad Wartam harus banting setir menjadi kiper.
Dikutip dari situs The Strait Times, Ahmad Wartam sempat mengawal gawang timnas Singapura pada periode 1963-1969.
Prestasi terbaik Ahmad Wartam di level internasional adalah mengantar timnas Singapura meraih gelar juara Piala Malaysia 1967.
Pria yang meninggal pada November 2014 tersebut menikah dengan seorang WNI asal Pacitan, Jawa Timur.
Darah sepak bola Ahmad Wartam mengalir ke cucunya Ikhsan Fandi via sosok striker legendaris timnas Singapura, Fandi Ahmad.
Fandi Ahmad adalah putra Ahmad Wartam sekaligus ayah dari Ikhsan Fandi.
Tidak hanya itu, Fandi Ahmad juga ayah dari dua bintang muda timnas Singapura lainnya, yakni Irfan Fandi dan Ilhan Fandi.
Uniknya, seluruh putra Fandi Ahmad merupakan bagian dari skuad timnas Singapura di Piala AFF 2020.
Dari tiga nama di atas, hanya Ikhsan Fandi dan Ilhan Fandi yang mengikuti jejak ayahnya bermain sebagai striker.
Adapun posisi bermain Irfan Fandi adalah bek tengah dan gelandang.
Sepanjang Piala AFF 2020, Ilhan Fandi yang masih berusia 19 tahun belum pernah mendapatkan kesempatan bermain dari pelatih timnas Singapura, Tatsuma Yoshida.
Di sisi lain, Ikhsan dan Irfan Fandi adalah pemain andalan Tatsuma Yoshida yang selalu bermain sejak fase grup Piala AFF 2020.
Irfan Fandi yang bermain sebagai bek tengah turut membantu Singapura mencetak dua clean sheet di Piala AFF 2020.
Di sisi lain, Ikshan tercatat berhasil mencetak tiga gol dari enam pertandingan sejak fase grup Piala AFF 2020.
Namun, perjalanan Fandi bersaudara bersama timnas Singapura di Piala AFF 2020 berakhir mengecewakan.
Timnas Singapura tersingkir di semifinal Piala AFF 2020 setelah kalah agregat 3-5 dari Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Ketika timnas Singapura kalah 2-4 dari Indonesia pada semifinal kedua, Ilhan Fandi hanya duduk di bangku penonton.
Di sisi lain, Ikhsan Fandi tampil sebagai pemain pengganti sejak menit ke-60 babak kedua waktu normal.
Namun, Ikhsan Fandi harus menutup kisahnya di Piala AFF 2020 dengan menjadi kiper dadakan timnas Singapura.
Adapun Irfan Fandi yang tampil sebagai starter sudah harus meninggalkan lapangan pada menit ke-45+2 setelah mendapat hukuman kartu kuning kedua.
https://bola.kompas.com/read/2021/12/26/11385328/indonesia-vs-singapura-jadi-kiper-dadakan-ikhsan-fandi-ikuti-jejak-sang-kakek