KOMPAS.com - Timnas Indonesia punya kenangan dramatis dan penuh emosi ketika terakhir kali menjalani laga leg kedua semifinal Piala AFF, tepatnya pada edisi 2016.
Hari ini, Sabtu (25/12/2021), timnas Indonesia akan menjajal kekuatan Singapura pada laga leg kedua semifinal Piala AFF 2020.
Garuda membutuhkan kemenangan pada laga Indonesia vs Singapura tersebut agar memastikan kelolosan ke partai pamungkas AFF Suzuki Cup.
Kedua kesebelasan bermain 1-1 pada laga leg pertama dan tak ada skema gol tandang di kedua semifinal ini.
Laga nanti bakal menjadi partai pertama Indonesia di semifinal II Piala AFF semenjak turnamen pada 2016.
Ketika itu, Indonesia menghadapi tuan rumah Vietnam setelah menorehkan kemenangan 2-1 di Stadion Pakansari, Bogor, berkat gol-gol Hansamu Yama dan Boaz Solossa.
Pertandingan di Stadion Nasional My Dinh ketika itu berlangsung dramatis.
Seperti dilaporkan Kompas.com ketika itu, Vietnam tampil lebih mendominasi sepanjang pertandingan. Menurut statistik Labbola, Indonesia cuma menorehkan 27 persen penguasaan bola.
Selain itu, Vietnam juga mampu mencatatkan enam tembakan ke gawang dari sembilan percobaan. Hal itu membuktikan betapa derasnya arus serangan pasukan Nguyen Huu Tang.
Kendati demikian, Garuda justru memecahkan kebuntuan lebih dulu saat babak kedua, tepatnya pada menit ke-54.
Gol pertama Indonesia ini dicetak oleh Lilipaly. Berawal dari umpan silang Boaz Solossa, kiper Vietnam, Tran Nguyen Manh, serta bek Tran Dinh Dong gagal mengantisipasi bola.
Pada menit ke-76, Indonesia berada di atas angin lantaran kiper Vietnam, Tran Nguyen Manh, mendapatkan kartu merah. Ia diusir karena menendang Bayu Pradana setelah terjadi kemelut di depan kotak penalti.
Namun, Vietnam justru berbalik unggul dalam 10 menit terakhir laga dengan hanya 10 pemain.
Mereka menyamakan kedudukan lewat Vu Van Tanh (82') dan Vu Minh Tuan pada injury time.
Agregat pun menjadi imbang 3-3 dan bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Laga pun terpaksa dilanjutkan ke babak tambahan.
“Dalam tim ini, saya memang menjadi penendang penalti kedua. Kebetulan, kapten Boaz sudah diganti," ujar Manahati seusai laga.
"Jadi, saya yang mendapat kesempatan melakukan tendangan penalti,” tuturnya seusai laga.
Indonesia pun lolos ke babak final dengan keunggulan agregat 4-3 atas Vietnam. Terakhir kali Garuda mencapai partai puncak turnamen ini pada tahun 2010.
Penampilan tak pantang menyerah Vietnam juga disorot Riedl. Pelatih asal Austria itu mengapresiasi kerja keras yang ditunjukkan Vu Van Thanh cs.
“Selama 120 menit, Vietnam tampil lebih baik dari kami. Mereka tim kuat dan tidak kenal
menyerah,” ujar pelatih yang tutup usia pada 8 September 2020 di usia 70 tahun tersebut.
Laga Sulit
Kiprah timnas Indonesia pada laga leg kedua semifinal tersebut tak mudah, seperti yang dilaporkan oleh Tabloid BOLA edisi 10 Desember 2016.
Bahkan, hari laga pada 7 Desember 2016 dimulai dengan duka setelah skuad Garuda mendapat kabar bahwa Aceh dilanda gempa berkekuatan 6,5 skala richter yang menelan 92 korban jiwa.
“Semua kemenangan dan kerja keras yang kami lakukan di lapangan, kami persembahkan buat saudara di Aceh," ujar kapten Boaz Solossa.
"Semoga lekas pulih dan kami juga sudah mengirim doa buat mereka,” lanjut Boaz.
“Ya, kami sudah tahu tadi pagi sebelum latihan ringan. Tentu hasil bagus yang sudah kami raih ini, kami persembahkan buat Indonesia, khususnya di Aceh,” kata Rizky.
Kemudian, bus tuan timnas Indonesia menjadi korban kekesalan suporter tuan rumah setelah pertandingan berakhir dengan skor 2-2.
Reporter Tabloid BOLA Ferry Tri Adi yang berangkat ke Hanoi, Vietnam, melaporkan dalam kondisi kemacetan di depan Stadion My Dinh, tiba-tiba bus timnas dilempar batu dari jarak dekat oleh oknum suporter.
Pelaku langsung melarikan diri begitu saja. Dari informasi media officer timnas, pelaku dua orang dan menggunakan motor.
Pelatih kiper timnas, Gatot Prasetyo, dan dr. Syarif Alwi, mengalami luka ringan karena terkena serpihan kaca.
Setelah kejadian itu, bus timnas dievakuasi dan meminta jaminan keamanan. Pemain dan ofisial tim turun sambil menunggu bus pengganti.
https://bola.kompas.com/read/2021/12/25/07313648/indonesia-dan-kenangan-semifinal-ii-piala-aff-2016-dramatis-penuh-duka-dan-bikin