Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ralf Rangnick Jadi Pelatih, Man United Tak Perlu Kejar Lawan sampai Toilet

KOMPAS.com - Pelatih baru Man United, Ralf Rangnick, memiliki konsep dan visi sepak bola yang jelas. Di bawah kendalinya, Man United tak perlu mengejar lawan sampai toilet.

Man United secara resmi mengangkat Ralf Rangnick sebagai pelatih interim pada Senin (29/11/2021).

Ralf Rangnick yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Olahraga dan Pengembangan Lokomotiv Moscow akan menangani Man United sampai musim 2021-2022 kelar.

Setelah itu, Ralf Rangnick akan bertugas sebagai konsultan alias penasihat untuk skuad Setan Merah selama dua tahun, mulai 2022 sampai 2023.

Eks pelatih Hoffenheim, Schalke 04, dan RB Leipzig tersebut bakal punya pengaruh terhadap keputusan-keputusan yang diambil pelatih kepala tetap tim di masa datang.

“Skuad ini penuh talenta dan punya keseimbangan antara pemain muda dan pemain berpengalaman. Upaya saya selama 6 bulan ke depan adalah untuk membantu pemain-pemain ini mencapai potensi terbaik secara individu, dan yang terpenting sebagai tim,” kata Rangnick.

Sebagai pelatih, Ralf Rangnick punya konsep dan visi sepak bola yang jelas. Dia disebut sebagai maestro gegenpressing tentu karena suatu alasan.

“Sepak bola kami sangat heavy metal, rock and roll, dan bukanlah sepak bola pelan. Bukan operan ke samping atau ke belakang. Hanya menguasai bola sendiri tidaklah masuk akal,” kata Rangnick dalam sebuah interviu dengan The Coaches Voice beberapa waktu lalu.

Rangnick dianggap menjadi peletak dasar pressing sepak bola modern yang kini kerap dipamerkan tim-tim arahan Juergen Klopp (Liverpool), Thomas Tuchel (Chelsea), dan Julian Nagelsmann (Bayern Muenchen).

Sepak bola ala Rangnick menitikberatkan kepada pressing intens dengan tujuan merebut kembali bola secepat mungkin dari penguasaan musuh.

Rangnick menganut “hukum 8 detik”, terminologi yang mengacu kepada durasi ideal yang dibutuhkan timnya untuk kembali merebut bola.

Konsep itu dilengkapi dengan pengetahuan bahwa rata-rata gol akan tercipta 10 detik usai bola direbut kembali.

Karena itu, Rangnick juga menghendaki anak asuhnya untuk segera menciptakan pukulan cepat begitu memenangi kembali penguasaan.

Guna mendukung filosofinya itu, Rangnick sampai punya jam khusus bersuara detik kencang yang disetel dengan hitungan mundur. Pemain diberikan waktu 8 detik untuk merebut bola dan 10 detik untuk bikin gol.

“Dia banyak membantu saya sebab dia dulu adalah pelatih saya dan dia adalah satu dari beberapa orang penting yang meyakinkan saya untuk mencoba melatih,” kata pelatih Chelsea, Thomas Tuchel.

Tuchel merupakan didikan langsung Rangnick. Tuchel dilatih oleh Rangnick pada masa dirinya masih aktif bermain sebagai pilar defensif Ulm pada 1997-1998.

Tuchel lantas menjelaskan konsep lain yang khas dari sepak bola Rangnick, yakni terkait organisasi.

Rangnick meyakini cara terbaik memenangi penguasaan bola adalah dengan cara menguasai waktu dan ruang, bukan orang.

Atas alasan itu, instruksi lawas yang bilang bahwa bek harus terus menempel striker sampai kamar mandi, tak berlaku di kamus Rangnick.

“Jadi, dia dia memberikan pengaruh besar kepada kami semua pada saat ini.”

“Dia menunjukkan kami bahwa tidak perlu mengikuti orang sampai toilet dalam sebuah laga sepak bola.”

“Sebelumnya itulah yang menjadi kepecayaan. Bek harus mengikuti striker ke mana mereka pergi. Namun, dia menunjukkan bahwa bertahan memakai sistem zona itu mungkin,” ujar Tuchel seperti dilansir dari situs resmi Man United.

https://bola.kompas.com/read/2021/11/30/11000098/ralf-rangnick-jadi-pelatih-man-united-tak-perlu-kejar-lawan-sampai-toilet

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke