Kini Bergelimang Uang, Newcastle United Kejar Peluang Juara Premier League

NEWCASTLE, KOMPAS.com - Klub Premier League Newcastle United tengah bergelimang uang pasca-akuisisi saham oleh perusahaan pengelola keuangan milik pemerintah Arab Saudi, PIF.

Dana sebesar 300 juta poundsterling atau sekitar Rp 5,6 triliun kini masuk ke pundi klub berjulukan The Magpies ini.

PIF yang saat ini dipimpin oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengantongi 80 persen saham Newcastle United.

Sebelumnya, sepanjang 14 tahun, klub yang bermarkas di Stadion St. James Park ini menjadi milik konglomerat besar ritel Inggris, Mike Ashley.

Mike Ashley adalah sosok yang kurang berkenan di hati suporter Newcastle United.

Pasalnya, selama masa kepemilikannya, Newcastle United sama sekali tak punya gelar baik di kompetisi domestik apalagi internasional.

Gelar termutakhir Newcastle United adalah pada 2010.

Kala itu, klub berjersey loreng vertikal putih-hitam menjadi juara Divisi Championship atau kasta kedua Liga Inggris.

Lantaran menjadi juara di Divisi Championship, Newcaste United pun naik kelas ke Premier League, hingga kini.

Informasi terkini menunjukkan Newcastle United ada di posisi 19 dari 20 kub Premier League musim 2021-2022.

Hingga laga ketujuh, Newcastle United belum pernah menang.

Newcastle hanya 3 kali seri dan 4 kali kalah.

Poin Newcastle United semantara hanya tiga.

Lantaran pencapaian ini juga, fans Newcastle United sudah mengembuskan desakan agar manajer Steve Bruce dilengserkan.

Sementara itu, Directur Newcastle United Amanda Staveley pada Kamis (7/10/2021) menyebut bahwa kondisi pendanaan klub saat ini membuat klub bisa membidik peluang target menjadi juara Premier League.

"Bertahap kami akan mencapai target juara Premier League dalam sepuluh tahun ke depan," pungkas Amanda Staveley.

Newcastle United pada lanjutan Premier League akan menjamu peringkat delapan sementara Tottenham Hotspur pada Minggu (17/10/2021).