Setelah dihebohkan dengan adanya berita penunggakan gaji terhadap sejumlah mantan pemain, Kalteng Putra kini dilaporkan belum menyelesaikan permasalah dengan salah satu pemain berkebangsaan Australia, Eli Babalj.
Permasalahan antara Kalteng Putra dan Eli Babalj diketahui berdasarkan surat yang diterbitkan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), tertanggal 21 September 2021.
Dalam surat bernomor 0202/APPI-adm/IX/2021 itu tertulis bahwa masalah di antara Kalteng Putra dan Eli Babalj berkenaan dengan hubungan kerja sama yang sempat terjalin pada musim kompetisi 2019.
Berdarkan informasi yang dihimpun, Kalteng Putra disebut juga belum melunasi gaji Eli Babalj pada musim kompetisi 2019.
Kemudian, situasi diperkeruh dengan adanya pemutusan kontrak sepihak oleh Kalteng Putra terhadap Eli Babalj.
Terkait situai ini, APPI meminta PSSI untuk menerapkan sanksi yang telah tertuang dalam putusan DRC (Dispute Resolution Chamber) FIFA.
Adapun dalam putusan tersebut Kalteng Putra mendapat larangan pendaftaran pemain.
Hal ini mengancam proses verifikasi yang dijalani Kalteng Putra menjelang pergelaran Liga 2 2021.
"Bersama dengan ini kami sampaikan bahwa APPI mendapatkan laporan adanya putusan DRC FIFA atas nama pemain Eli Babalj berkebangsaan Australia yang belum terselesaikan dengan klub Kalteng Putra saat kompetisi musim 2019," tulis APPI.
"Adapun dalam putusan tersebut Kalteng Putra mendapatkan adanya larangan pendaftaran pemain sehingga dalam proses verifikasi menjelang kompetisi Liga 2 2021 yang akan bergulir pada 26 September 2021 mendatang agar PSSI menerapkan sanksi yang tertuang dalam putusan DRC FIFA tersebut."
"Besar harapan kami agar PSSI memerintahkan klub Kalteng Putra untuk dapat menjalankan putusan DRC FIFA," demikian isi surat APPI yang ditujukan kepada PSSI selaku induk sepak bola Tanah Air.
Laporan yang tercantum dalam surat APPI kepada PSSI menambah masalah yang tengah dialami Kalteng Putra menjelang kickoff Liga 2 2021.
Sebelum ini, Kalteng Putra pun dilanda masalah penunggakan gaji terhadap para mantan pemain.
Masalah itu muncul ke permukaan setelah salah satu mantan pemain Kalteng Putra, I gede Sukadana, melayangkan sindiran lewat akun Instagram pribadi.
I Gede Sukadana menyindir penunjukkan Kalteng Putra sebagai salah satu tuan rumah Liga 2 2021.
Dia tampak heran dengan penunjukkan Kalteng Putra sebagai tuan rumah. Padahal, dia tahu pihak klub belum melunasi gaji para mantan pemain.
Pasalnya, dalam surat PT LIB yang beredar, klub yang menjadi tuan rumah harus menanggung seluruh biaya pertandingan.
Hal itu termasuk biaya transportasi lokal untuk peserta dengan rincian satu unit bis bagi masing-masing peserta yang akan digunakan sepanjang gelaran kompetisi.
I gede Sukadana mengatakan, Kalteng Putra menunggak remunerasi para pemain selama tiga tahun.
Terkait hal itu, PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator kompetisi sepak bola Tanah Air telah memberikan tenggat waktu kepada setiap klub peserta Liga 2 yang belum menyelesaikan persoalan gaji.
PT LIB memberi waktu hingga 10 Oktober 2021. Jika tidak melunasi gaji hingga melewati tenggat waktu tersebut, klub yang bersangkitan tidak akan diizinkan bertanding.
https://bola.kompas.com/read/2021/09/23/21100028/kalteng-putra-terhantam-masalah-lagi-kali-ini-libatkan-pemain-australia