KOMPAS.com - Duel antara Liverpool dan AC Milan di Liga Champions mengingatkan Juergen Klopp akan peristiwa "keajaiban di Istanbul" 16 tahun silam.
Liverpool bakal kedatangan lawan berat berwujud AC Milan pada matchday pertama Grup B Liga Champions 2021-2022.
Laga Liverpool vs AC Milan itu bakal digelar di Stadion Anfield, Kamis (16/9/2021) pukul 02.00 dini hari WIB.
Liverpool vs AC Milan merupakan laga big match di Liga Champions. Kedua tim merupakan pengoleksi trofi Si Kuping Besar terbanyak.
The Reds sudah enam kali menjuarai Liga Champions, sedangkan Rossoneri satu lebih banyak.
Meski demikian, Liverpool dan AC Milan terhitung jarang bertemu di kompetisi antarklub Eropa paling elite itu.
Transfermarkt mencatat bahwa Liverpool dan AC Milan baru pernah bertanding sebanyak dua kali di Liga Champions.
Namun, sekalinya berjumpa, Liverpool dan AC Milan menciptakan momen luar biasa yang terus diingat hingga saat ini.
Momen itu terjadi di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, 25 Mei 2005. Pada waktu itu, kedua tim bertemu di final Liga Champions 2004-2005.
Laga seolah berat sebelah karena AC Milan langsung unggul telak 3-0 atas Liverpool hingga akhir babak pertama.
Tiga gol Il Diavolo Rosso pada paruh pertama dilesakkan oleh Paolo Maldini dan Hernan Crespo (2 gol).
Namun, Liverpool bangkit. Mereka mampu mencetak tiga gol balasan dalam tempo enam menit, yang masing-masing dicetak Steven Gerrard, Vladimic Smicer, dan Xabi Alonso.
Skor 3-3 bertahan hingga perpanjangan waktu usai dan pemenang ditentukan lewat drama adu penalti.
Pada babak adu tos-tosan, Liverpool lebih beruntung dibanding AC Milan. Mereka melesakkan tiga bola, sedangkan AC Milan hanya dua.
Lewat kemenagan tersebut, Liverpool pun keluar sebagai juara Liga Champions 2004-2005.
Kesuksesan Liverpool dalam partai final Liga Champions 2005 kemudian dikenang dengan peristiwa "keajaiban di Istanbul".
Sebaliknya, kubu AC Milan menganggap malam final Liga Champions itu tak ubahnya "tragedi Istanbul" bagi mereka.
Momen ajaib Liverpool itu masih diingat hingga sekarang. Juergen Klopp pun masih paham betul detik-detik Si Merah juara.
“Jelas malam itu saya tidak berpikir untuk menonton babak kedua," ucap Klopp, sebagaimana dikutip dari Football Italia, Rabu (15/9/2021).
"Pemain di ruang gant Liverpool dan semua orang sudah mengira laga telah berakhir karena Milan sudah unggul 3-0," tutur juru taktik Liverpool itu.
"Namun, saya ingat penyelamatan dari (Jerzy) Dudek. Kemudian itu menjadi sensasi sepak bola terbesar yang pernah ada," imbuhnya.
Kemenangan Liverpool pada final Liga Champions 2005 memang ditentukan oleh kiper mereka Jerzy Dudek.
Dudek menahan penalti eksekutor kelima AC Milan Andriy Shevchenko yang memastikan Liverpool meraih trofi Liga Champions-nya yang kelima saat itu.
Setelah momen final 2005, Liverpool dan AC Milan kembali bertemu di partai puncak Liga Champions dua musim setelahnya (Athena 2007).
Hasilnya berbeda 180 derajat. AC Milan gantian mengalahkan Liverpool lewat waktu normal, skor akhirnya 2-1.
https://bola.kompas.com/read/2021/09/15/17344308/liverpool-vs-ac-milan-kata-juergen-klopp-soal-malam-ajaib-di-istanbul