Menilik angka yang dirilis oleh perusahaan induk Juventus, Exor, pada Selasa (7/9/2021) waktu setempat, Calcio e Finanza menghitung Bianconeri akan menutup keuangan musim lalu dengan kerugian 190,7 juta euro.
Efek pandemi Covid-19 dilaporkan membuat Juventus menderita kerugian yang sangat tinggi itu.
Hal ini tak terlepas karena pengosongan stadion sepanjang musim lalu yang membuat klub-klub tak bisa mendapat pemasukan dari penjualan tiket.
Juventus merupakan satu-satunya tim di Italia yang memiliki stadion sendiri sehingga pendapatan yang hilang begitu terasa.
Kerugian semakin menjadi-jadi mengingat Juve gagal menjuarai Serie A dan hanya mencapai babak 16 besar Liga Champions musim lalu.
Adapun kerugian 190,7 juta euro lebih besar dua kali lipat dari kerugian yang Juve alami pada musim 2019-2020, yakni 89,7 juta euro.
Ini juga membuat Bianconeri menderita kerugian selama empat tahun berturut-turut setelah merugi 4,1 juta euro (2015-2016) dan 42,6 juta euro (2016-2017).
Beberapa transfer pemain yang diupayakan kubu Juve dengan skema pinjaman di antaranya adalah Federico Chiesa (Fiorentina) dan terbaru Manuel Locatelli (Sassuolo).
Chiesa dan Locatelli dipinjam dengan kewajiban membeli yang akan dibayarkan Bianconeri ketika masa peminjaman sang pemain telah habis.
Selain itu, Bianconeri juga berhasil meringankan beban gaji mereka secara signifikan dengan melepas Cristiano Ronaldo ke Manchester United.
Sementara itu, Juve setidaknya mendapatkan angin segar pada musim ini setelah penggemar diperbolehkan datang ke stadion dengan catatan 50 persen dari kapasitas kursi.
https://bola.kompas.com/read/2021/09/08/09200008/akibat-pandemi-juventus-diperkirakan-alami-kerugian-rp-3-2-triliun