Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan akan segera mengambil tindakan.
Sejauh ini, ada tiga kasus kontroversi wasit yang paling ramai diperbincangkan.
Pertama adalah saat laga pembuka antara Bali United vs Persik Kediri, Jumat (27/8/2021) malam.
Pada laga itu, Persik Kediri mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-13, tetapi ada kontroversi yang melibatkan penjaga gawang Bali United, Wawan Hendrawan.
Kaki Wawan yang maju terlebih dahulu sebelum bola ditendang menjadi kontroversi.
Sementara itu, kontroversi kedua dan ketiga terjadi pada laga kedua antara Persita Tangerang vs Persipura Jayapura, Sabtu (28/8/2021) malam.
Wasit Fariq Hitaba menganulir gol Ahmad Nur Hardianto pada menit ke-21 karena dianggap offside, sementara dalam tayangan ulang tampak penyerang Persita tersebut dalam posisi onside.
Kemudian, Fariq Hitaba juga menganulir gol penyerang Persipura Jayapura, Yevhen Bokhashvili, pada menit ke-53.
Gol tersebut dianulir karena dianggap tidak sah sebab Yevhen dirasa mengganggu kiper Persita Tangerang, Tri Hamdani, yang akan melakukan tendangan jauh.
Sementara ada pendapat berbeda yang menyebutkan gol tersebut sah karena Tri Hamdani melakukan kesalahan dan kemudian bola disambar oleh Yevhen Bokhashvili.
Terkait hal itu, Ketua umum PSSI Mochamad Iriawan mengaku sudah melakukan koordinasi mengenai kinerja wasit ini.
Sebagai tindak lanjut, rencananya akan ada proses investigasi untuk mendalami kasus yang dilaporkan.
"Kami sedang mendalami kasus wasit ini. Saya sudah diskusi dengan internal. Kami akan melakukan investigasi sesuai dengan aturan yang ada," kata Ketum yang biasa disapa Iwan Bule itu saat preskon jumpa pers Ketua Umum PSSI, Minggu (29/8/2021), di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
"Nanti hasilnya akan kami sampaikan sesuai dengan aturan FIFA," katanya.
Lebih lanjut, Ketum PSSI siap mengambil langkah tegas. PSSI tidak akan memberikan tempat bagi hal-hal yang melanggar nilai-nilai aturan sepak bola.
"Kami mengacu pada aturan FIFA dan AFC. Jadi, hanya ada dua (konsekuensinya), kalau human error akan dibina, kecuali kalau ada match fixing," ujarnya.
"Jadi, tunggu saja investigasi yang akan dilakukan," tuturnya.
https://bola.kompas.com/read/2021/08/30/12300058/ramai-kontroversi-wasit-liga-1-ketum-pssi-lakukan-investigasi