Waktu libur pun diperpanjang setelah pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021.
Saat ini, penonaktifan kegiatan tim berjuluk Laskar Sape Kerrab tersebut sudah memasuki pekan ketiga.
Menanggapi hal tersebut, pelatih Madura United Rahmad Darmawan memutuskan untuk menunggu perkembangan nasib Liga 1 untuk menentukan langkah.
Sebab, nasib Liga 1 masih belum menunjukkan titik terang. Pada awal penundaan lalu disebutkan Liga 1 akan digelar pada bulan Agustus yang akan datang.
Pelatih asal Lampung tersebut mengatakan, semua kegiatan tim sangat bergantung pada kejelasan kompetisi.
Semakin cepat ada kejelasan, semakin cepat Madura United kembali berkumpul mempersiapkan diri.
"Kami sudah ada perkiraan, jadi kami masih menunggu pengumuman kompetisi kapan, setelah itu baru ada latihan," tutur pelatih yang biasa disapa RD itu kepada Kompas.com, Rabu (21/7/2021).
Meskipun demikian, Rahmad Darmawan memastikan terus membangun komunikasi dua arah dengan tim dan manajemen.
Hal itu dilakukan supaya ketika muncul kepastian liga, tim bisa segera kembali berkegiatan secepat mungkin.
"Selama ini kami rutin berkomunikasi," kata mantan pelatih Tira Persikabo itu.
Di sisi lain, manajemen Madura United sebenarnya sudah menyinggung keputusan ini jauh-jauh hari.
Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Ziaul Haq menyampaikan, selama penundaan kompetisi Liga 1 belum ada kepastian, tim akan terus diliburkan.
Kebijakan tersebut sebagai komitmen Madura United yang ingin bersikap efektif dan bijaksana.
Selain berlatih tanpa target dirasa tidak efektif, meliburkan kegiatan tim juga menjadi bentuk dukungan Madura United untuk menyukseskan PPKM Darurat.
"Bukan hanya sampai Lebaran kurban, tetapi di masa PPKM, kami tidak akan menggelar latihan," ujar Zia Ul Haq.
https://bola.kompas.com/read/2021/07/21/17200018/nasib-madura-united-hanya-tunggu-kepastian-kompetisi