Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Italia ke Semifinal Euro 2020 - Penghargaan untuk Sebuah Seni Bertahan

KOMPAS.com - Bukan cuma gol yang dirayakan oleh pemain-pemain Italia saat mendepak Belgia di perempat final alias 8 besar Euro 2020. Personel Gli Azzurri juga melakukan selebrasi berapi-api saat membuat aksi defensif krusial. 

Italia berhasil memastikan kelolosan ke semifinal Piala Eropa 2020 berkat kemenangan 2-1 atas Belgia pada fase perempat final di Stadion Allianz Arena, Sabtu (3/7/2021) dini hari WIB. 

Gol kemenangan Italia disumbangkan oleh Nicolo Barella (menit ke-31) dan Lorenzo Insigne (44'). Sementara satu-satunya gol balasan Belgia datang via eksekusi penalti Romelu Lukaku (45+2').

Gol cantik melalui sepakan lengkung presisi Lorenzo Insigne bukanlah satu-satunya pemandangan menarik dalam laga 8 besar Euro 2020 antara Belgia vs Italia di Allianz Arena. 

Kejadian yang tak kalah seru mengambil momen pada menit ke-61. Kala itu, Belgia menginisiasi serangan via kaki cepat Jeremy Doku. 

Pergerakan Doku membukakan ruang buat Kevin De Bruyne yang berada di wilayah kanan pertahanan Italia.

Secara tenang dan cermat, De Bruyne mengirim bola ke arah kotak penalti, di mana Romelu Lukaku siap menyambut. 

Lukaku berada dalam posisi yang sangat enak untuk menceploskan bola datar kiriman De Bruyne. 

Lukaku pada akhirnya sukses menjangkau bola. Namun, apa yang terjadi?

Si kulit bundar gagal masuk ke gawang Italia lantaran sebuah intervensi krusial dari Leonardo Spinazzola. 

Bagian belakang tubuh Spinazzolla mencegah bola masuk dan memastikan keunggulan 2-1 Italia atas Belgia tetap bertahan.

Kapten Italia, Giorgio Chiellini, meraih pundak Spinazzola dan berteriak kegirangan. Ekspresi serupa ditunjukkan Marco Verratti.

Kiper Gli Azzurri, Gianluigi Donnarumma, bahkan sampai mendaratkan ciuman kepada Spinazzola.

Selebrasi tersebut menunjukkan bahwa seni bertahan masih sangat dihargai di skuad Italia masa kini yang mantap dengan filosofi tikitalia ala Roberto Mancini, alias permainan berbasis operan-operan pendek dan penguasaan bola. 

Kultur bertahan ala Italia, roh catenaccio alias pertahanan gerendel, masih tampak jelas sekalipun skuad besutan Mancini sekarang lebih dikenal lantaran permainan menyerang nan agresif.

Perayaan ekspresif pilar defensif Italia kala membuat sebuah aksi bertahan krusial bukan hanya muncul pada laga perempat final kontra Belgia.

Ketika membekap Turki 3-0 pada laga pertama Grup A, ekspresi serupa juga ditunjukkan awak pertahanan Gli Azzurri. 

Pada waktu itu, Chiellini secara impresif melakukan blok terhadap tembakan Burak Yilmaz. Sang kapten lantas melakukan tos dengan Donnarumma.

Andaikata sepakan Burak Yilmaz masuk, sejatinya plot laga tak akan banyak berubah mengingat Italia sudah unggul 3-0 saat itu. 

Akan tetapi, bagi Chiellini dkk, menggagalkan upaya bagus lawan mencetak gol merupakan sebuah prestasi yang harus dirayakan. 

Laga melawan Belgia di 8 besar Euro 2020 menjadi bukti bahwa aksi krusial di lini pertahanan punya nilai serupa dengan sebuah gol.

"Setelah peluit akhir berbunyi, terdapat sukacita luar biasa. Kami menderita bersama untuk meraih hasil ini dan saya bersiap menuju ruang ganti untuk merayakan dengan rekan setim. Kami sangat bahagia," kata Donnarumma usai duel kontra Belgia.

Tanpa blok Spinazzola, tiket Italia ke semifinal Euro 2020 mungkin saja bakal mental. Sah-sah saja jika Donnarumma cs kemudian merayakannya dengan begitu emosional.

https://bola.kompas.com/read/2021/07/03/05000088/italia-ke-semifinal-euro-2020-penghargaan-untuk-sebuah-seni-bertahan

Terkini Lainnya

Liverpool Resmi Umumkan Arne Slot Pelatih Baru Gantikan Klopp

Liverpool Resmi Umumkan Arne Slot Pelatih Baru Gantikan Klopp

Liga Inggris
David da Silva Hampir Pasti Top Skor Liga 1, Fokusnya di Persib Kini...

David da Silva Hampir Pasti Top Skor Liga 1, Fokusnya di Persib Kini...

Liga Indonesia
Madura United Tak Gentar Hadapi Persib di Final Championship Series

Madura United Tak Gentar Hadapi Persib di Final Championship Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Vs Irak, di Balik Berubahnya Waktu Kickoff Laga

Timnas Indonesia Vs Irak, di Balik Berubahnya Waktu Kickoff Laga

Timnas Indonesia
16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

16 Juara SAC Indonesia 2023 Tambah Pengalaman Usai Ikuti Latihan di China

Sports
Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Sempat Tak Pede, Marc Klok Ingin Tuntaskan Musim, Juara bersama Persib

Liga Indonesia
Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Run The City Makassar, Persiapan Menuju Monas Half Marathon Jakarta

Sports
4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

4 Laga Championship Series Gunakan VAR, Siap Liga 1 Musim Depan

Liga Indonesia
Final Piala FA Man City Vs Man United, Misi Ten Hag Tutupi Kegagalan Liga Inggris

Final Piala FA Man City Vs Man United, Misi Ten Hag Tutupi Kegagalan Liga Inggris

Liga Inggris
Jadwal Final Piala FA, Man City Vs Man United Akhir Pekan Ini

Jadwal Final Piala FA, Man City Vs Man United Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Daftar Juara UCI MTB Eliminator World Cup 2024, Panggung Kalteng Dikenal Dunia

Daftar Juara UCI MTB Eliminator World Cup 2024, Panggung Kalteng Dikenal Dunia

Sports
Gagal Juara Liga Inggris, Arsenal Butuh Penyerang Lebih Tajam

Gagal Juara Liga Inggris, Arsenal Butuh Penyerang Lebih Tajam

Liga Inggris
Berpisah dengan Liverpool, Klopp Enggan Cepat Kembali Melatih

Berpisah dengan Liverpool, Klopp Enggan Cepat Kembali Melatih

Liga Inggris
Pebalap Indonesia Qarrar Firhand Raih Podium 3 di Italia Championship

Pebalap Indonesia Qarrar Firhand Raih Podium 3 di Italia Championship

Sports
Tangis Virgil van Dijk di Pelukan Juergen Klopp

Tangis Virgil van Dijk di Pelukan Juergen Klopp

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke