Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lesatan Kilat Edouard Mendy, dari Pengangguran ke Trofi Liga Champions

KOMPAS.com - Kemenangan Chelsea di final Liga Champions 2020-2021 menggenapi kisah luar biasa sang penjaga gawang, Edouard Mendy, yang enam tahun silam berstatus pengangguran dan nyaris putus asa dengan sepak bola!

Edouard Mendy menjadi salah satu bintang dalam keberhasilan Chelsea menjuarai Liga Champions 2020-2021.

Dalam perjalanan ke tangga juara Liga Champions, Edouard Mendy, mencatat sembilan clean sheet, alias laga tanpa kebobolan.

Torehan itu ikut mencatat kemenangan 1-0 yang dipetik Chelsea dalam laga final Liga Champions 2020-2021 kontra Man City di Estadio do Dragao, Portugal, Minggu (30/5/2021) dini hari WIB.

Mendy banyak “menganggur” dalam laga tersebut mengingat Man City kesulitan menciptakan ancaman berarti ke gawang Chelsea.

Dalam 97 menit laga, termasuk menghitung injury time, Man City hanya melepas satu tembakan yang mengarah tepat ke gawang kawalan Mendy.

Kata menganggur bukan hanya bermakna kiasan bagi Mendy yang kini berusia 29 tahun.

Enam tahun lalu, tepatnya pada 2015, kiper berpaspor Senegal kelahiran Perancis itu benar-benar seorang pengangguran!

Mendy tak punya pekerjaan dan bahkan sempat punya niatan untuk mengakhiri karier sepak bolanya.

Situasi pada 2015 kian sulit bagi Mendy, mengingat pasangannya tengah bersiap melahirkan anak pertama.

“Situasi tersebut sangat rumit, pikiran saya terbelah antara keharusan menafkahi keluarga dan keinginan untuk meneruskan karier sepak bola,” ujar Mendy dalam sebuah wawancara dengan RMC, 6 Mei silam.

“Saya punya keinginan untuk bertahan, sebab saya ingin anak saya bangga kepada saya. Dia bisa bilang bahwa ayahnya pantang menyerah,” tutur Mendy yang pada 2015 baru berusia 22 tahun.

Posisi Mendy saat itu tak punya klub dan menganggur setelah dilepas oleh Cherbourg, klub gurem yang berkompetisi di kasta ketiga Liga Perancis.

Mendy bahkan sudah sampai pada posisi mendaftar untuk mendapatkan tunjangan pengangguran dari Pemerintah Perancis, atau biasa disebut Pole Emploi.

Kesabaran dan keteguhan hati Mendy berbuah hasil. Usai sembilan bulan menganggur, Mendy mendapat tawaran tes di Olympique Marseille guna mengisi pos kiper ketiga.

“Dia adalah pria yang sangat kompetitif, pekerja keras,” ujar Stephane Cassard, pelatih kiper Marseille pada 2015.

Mendy memang hanya bermain di tim cadangan Marseille dan gagal menembus tim utama. Tapi, sejak itu ia seperti menaiki undakan kesuksesan dengan elevator, bukan dengan tangga.

Pada usia 24 tahun, tepatnya musim panas 2016, Mendy mendapatkan kontrak profesional perdana di Reims, klub kasta kedua Liga Perancis.

Mendy lantas berjasa mengantar Reims promosi ke Ligue 1 pada 2017-2018.

Performanya semakin menanjak bergitu pindah ke Rennes pada 2019-2020. Chelsea kemudian tertarik dengan bakat Mendy dan menebusnya dengan biaya 22 juta pound!

Baru semusim membela Chelsea Mendy sudah bisa mempersembahkan gelar Liga Champions.

Mendy mencatat sejarah sebagai kiper debutan Liga Champions peraih catatan clean sheet terbanyak.

“Ambition,” itulah keterangan singkat yang dituliskan Mendy guna menjelaskan fotonya memegang trofi Liga Champions di media sosial Instagram.

Satu kata “ambisi”, sudah cukup untuk menjelaskan lesatan kilat prestasi Mendy.

Ambisi adalah kendaraan yang mengantarkan Mendy dari status pengangguran menjadi pria bergelimang kesuksesan.

https://bola.kompas.com/read/2021/05/31/07000058/lesatan-kilat-edouard-mendy-dari-pengangguran-ke-trofi-liga-champions

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke