KOMPAS.com - Presiden LaLiga, Javier Tebas, mengutarakan kekecewaannya terhadap klub-klub Liga Spanyol yang menjadi anggota pelopor European Super League: Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid.
Hal tersebut disampaikan Javier Tebas pada sebuah sesi konferensi pers virtual dengan sekitar 230 wartawan dari seantero dunia yang turut dihadiri Kompas.com pada Kamis (22/4/2021) malam WIB.
Javier Tebas membuka sambutannya dengan mengutarakan kekecawaan terhadap gerakan European Super League.
Ia mengatakan ancaman terhadap tatanan sepak bola sudah ada sejak setidaknya dua dekade silam tetapi baru sekarang mempunyai wujud sebagai kompetisi baru.
Namun, ia juga mengatakan kalau ancaman tersebut secara virtual sudah hilang mengingat reaksi ultra negatif yang tercipta di seantero Eropa.
"Kita menunggu 20-25 tahun untuk ancaman tersebut mengambil wujud tetapi akhirnya ancaman ini hilang dalam waktu 48 jam," ujar Tebas kepada para wartawan.
"Ancaman itu akhirnya meleleh seperti gula. Ada banyak ancaman terhadap sepak bola sebelum ini tapi saya pikir ancaman tersebut akan hilang melihat apa yang telah terjadi," tuturnya.
"Di Inggris, misalnya, kluib-klub mereka langsung mengundurkan diri setelah para fans dan para politisi terlibat. Presiden Perancis Emmanuel Macron bahkan turut berbicara walau tak ada klub Perancis yang terlibat dalam proyek ini."
Ia pun mengutarakan soal pesan ngawur yang diutarakan oleh ke-12 klub tersebut kepada klub-klub Eropa lain.
"Saya pikir pesan dari para klub pelopor ini adalah salah. Menurut mereka, klub-klub ini ingin menyelamatkan sepak bola dari krisis finansial. Namun, itu tidak benar."
"Mereka bilang kompetisi tak akan mempunyai pengaruh ke kompetisi domestik."
"Namun, saya pikir semua harus berdasarkan prestasi olahraga. Sebanyak 50 tahun tradisi sepak bola adalah kita harus mengumpulkan poin agar bisa bersaing dengan tim-tim terbaik."
"Jika kompetisi ini seperti yang presiden Real Madrid bilang, untuk membantu sepak bola dan kita semua, tentu mereka tak akan melakukannya diam-diam di belakang kita."
"Mereka pasti akan berbicara dengan kami di Liga Spanyol apabila tujuannya positif bagi semua," ujar Tebas lagi.
"Jika mereka lakukan semua itu di belakang kami, tentu maksudnya tidak baik."
Tebas pun menambahkan bagaimana dialog klub-klub ini dengan UEFA perihal format baru Liga Champions telah disetujui pada Jumat (16/4/2021) sebelum ke-12 klub mengumumkan pencanangan European Super League hanya dua hari kemudian.
"Dialog ini dilakukan oleh Asosiasi Klub-klub Eropa (ECA) di mana Presiden Juventus Andrea Agnelli merupakan ketuanya dan semua klub pelopor ESL terlibat," ujarnya.
"Klub-klub ini sudah setuju dengan reformasi Liga CHampions. Setelah itu ada pertemuan Exco UEFA untuk menyetujui perubahan format."
"Klub-klub anggota ECA menyetujui perubahan tersebut termasuk Agnelli dan Perez."
Kedudukan Tebas terhadap Liga Super Eropa ini pun mendapat kata sepakat dari beberapa pimpinan klub lain yang ikut di acara konferensi pers tersebut.
"Kami berterima kasih kepada Javier Tebas dan LaLiga karena mempertahankan kepentingan sepak bola," tutur Presiden Valencia, Anil Murthy.
"Proposal ini telah merusak sepak bola dan kini kami fokus untuk membenahi keadaan secara bertanggung jawab."
Perkataan Murthy juga diamini oleh Presiden Villarreal Fernando Roig.
"Saya memulai proyek ini 24 tahun lalu dan mungkin saya presiden tertua di Spanyol secara pengalaman organsiasi," ujarnya.
"Saya pikir kami selalu bermimpi untuk bisa bermain bagus, menantang puncak, dan bermain di Liga Champions."
"Seluruh fans kami berpikir demikian dan untuk membatasi mimpi tersebut tidaklah bagus."
"Semua tim ingin punya kesempatan sama ke puncak. Kami tak ingin siapa pun memblok jalan tersebut."
"Proyek ini akan membatasi mimpi kami."
https://bola.kompas.com/read/2021/04/23/05400068/presiden-laliga-soal-super-league--kalau-tujuannya-baik-kenapa-diam-diam-