Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Tim Elite Disebut Ikut European Super League, UEFA Siapkan Sanksi Tegas

KOMPAS.com - UEFA memastikan akan memberi sanksi tegas untuk tim yang nekat berpartisipasi dalam kompetisi European Super League atau Liga Super Eropa.

European Super League saat ini sedang ramai dibacarakan setelah 12 tim elite Eropa dikabarkan sudah menyatakan siap untuk berpartisipasi.

Dikutip dari situs BBC Sport, 12 tim itu berasal dari tiga negara, yakni Inggris, Spanyol, Italia.

Tim Inggris yang dikabarkan sepakat mengikuti European Super League adalah Arsenal, Chelsea, Liverpool, Tottenham Hotspur, Manchester City, dan Manchester United.

Adapun Atletico Madrid, Barcelona, dan Real Madrid, dikabarkan menjadi perwakilan Spanyol yang akan berpartispasi.

Tiga tim terakhir berasal dari Italia, yakni Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.

Perwakilan dari 12 tim tersebut dikabarkan melakukan pertemuan pada Minggu (18/4/2021) dengan hasil kesepakatan akan merilis European Super League atau Liga Super Eropa dalam waktu dekat.

Meski kabar itu masih simpang siur dan 12 tim tersebut belum mengeluarkan pernyataan resmi, UEFA dengan tegas langsung memberi respons.

Dalam keterangan resminya, UEFA bersama Asosisasi Sepak Bola negara terkait menyatakan akan menghukum tim dan pemain yang nekat mengikuti European Super League.

Setidaknya ada tiga hukuman yang akan telah disiapkan oleh UEFA, yakni:

1. Denda dan dikeluarkan dari Asosiasi Sepak Bola negara asal sehingga tidak bisa mengikuti kompetisi domestik.

2. Larangan mengikuti kompetisi di bawah naungan UEFA dan FIFA.

3. Pemain dilarang membela tim nasional negara masing-masing.

Dalam keterangan resminya, UEFA juga mengucapkan terima kasih kepada tim dari negara-negara Eropa lain, khususnya Perancis dan Jerman, yang sudah menolak wacana Liga Super Eropa.

Rumor 12 tim elite Eropa sepakat mengikuti European Super League dan kecaman dari UEFA ini tentu sangat menarik.

Sebab, keduanya muncul ke permukaan dan ramai dibicarakan satu hari sebelum UEFA menggelar kongres untuk membahas perubahan format Liga Champions.

Apa Itu European Super League atau Liga Super Eropa?

Wacana mengenai European Super League atau Liga Super Eropa sebenarnya sudah mulai terdengar sejak 2018.

Beberapa klub elite Eropa dikabarkan ingin "membuat" kompetisi sendiri untuk menandingi Liga Champions.

Salah satu tujuan dari pembentukan Liga Super Eropa yang kerap disebut adalah klub ingin meraup keuntungan lebih besar dari hak siar maupun iklan.

Hingga saat ini, format European Super League sebenarnya masih simpang siur meskipun beberapa media Eropa sudah memberitakan hasil dari dokumen yang bocor.

Dikutip dari situs Marca, Liga Super Eropa rencananya akan diikuti oleh 20 tim peserta dengan rincian 15 tim pendiri dan lima tim lainnya.

Uniknya, 15 tim pendiri itu dipastikan terbebas dari degradasi. Adapun lima tim lainnya akan dirotasi bergantung pada performa.

Total 20 tim tersebut kemudian akan dibagi ke dua grup yang berbeda untuk memainkan pertandingan kandang-tandang.

Tiga tim teratas dari masing-masing grup nantinya akan lolos otomatis ke perempat final.

Adapun dua slot perempat final lainnya akan diperebutkan oleh tim penghuni peringkat empat dan lima dari masing-masing grup.

Setelah itu, Liga Super Eropa akan dilanjutkan dengan fase gugur yang menggunakan format kandang-tandang sampai tersisa dua tim finalis.

Menurut situs Marca, jadwal pertandingan Liga Super Eropa akan dimainkan setiap tengah pekan, seperti layaknya Liga Champions.

Terkait keuntungan finansial dari Liga Super Eropa, New York Times mengklaim setiap tim akan mendapatkan 400 juta dollar Amerika Serikat atau Rp 5,8 triliun hanya dari partisipasi.

Angka itu empat kali lebih banyak dari hadiah yang dibawa pulang oleh tim pemenang Liga Champions musim 2019-2020.

Dikutip dari situs ESPN, perusahaan asal Amerika Serikat, JP Morgan, dikabarkan siap mengucurkan dana sebesar enam miliar dollar AS atau sekitar Rp 87 triliun agar Liga Super Eropa bisa berjalan.

Dikutip dari berbagai sumber, Liga Super Eropa dijadwalkan dimulai pada musim 2023-2024 jika sesuai dengan rencana.

https://bola.kompas.com/read/2021/04/19/06301188/12-tim-elite-disebut-ikut-european-super-league-uefa-siapkan-sanksi-tegas

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Timnas Indonesia
PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

Liga Champions
Piala Asia U17 Putri 2024,  Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Piala Asia U17 Putri 2024, Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Timnas Indonesia
Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Liga Indonesia
Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Internasional
Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke