Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setahun Pandemi, Manchester City Rugi hingga Rp 2,5 Triliun

KOMPAS.com - Manchester City menelan kerugian mencapai 126 juta poundsterling atau setara 2,5 triliun karena pandemi Covid-19.

Jumlah kerugian tersebut diketahui setelah Man City merilis laporan pendapatan mereka selama musim kompetisi 2019-2020 pada Selasa (6/4/2021).

Selama musim 2019/2020, Man City meraup pendapatan senilai 478,4 juta poundsterling atau setara Rp9,58 triliun.

Jika dibandingkan dengan musim sebelumnya, jumlah pendapatan Man City dilaporkan menurun 11 persen.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia diklaim sebagai penyebab utama kerugian Man City.

Sebab, selama Maret hingga Juni 2020, Premier League - kompetisi kasta teratas Liga Inggris - dihentikan karena pandemi virus corona.

Saat kompetisi kembali bergulir, klub juga tidak bisa mendapatkan penghasilan dari penjualan tiket karena pertandingan harus digelar dengan pintu tertutup alias tanpa penonton.

"Jelas, akun 2019-2020 dalam masa isolasi bukanlah representasi terbaik dari kenyataan musim dengan penjualan pemain yang tertunda dan sejumlah laga yang baru dimainkan setelah 30 Juni 2020," tutur Direktur Eksekutif Man City, Ferran Soriano.

"Pendapatan dari musim itu akan digabungkan dengan periode 2020-2021."

"Gambaran kondisi finansial yang lebih baik dari masa pandemi Covid-19 akan ditampilkan pada akhir musim 2020-2021, saat dua musim digabung dan dinormalisasikan."

Sesuai aturan Financial Fair Play (FFP), pendapatan klub pada musim 2019-2020 dan 2020-2021 akan digabung dalam satu periode laporan keuangan.

Man City pun berharap pendapatan mereka bisa meningkat pada musim ini.

Dengan demikian, total kerugian yang mereka derita selama dua musim terakhir tidak akan lebih dari 60 juta poundsterling atau setara Rp 1,19 triliun per tahun.

Manajemen Man City pun masih optimistis kondisi keuangan klub raksasa Inggris itu masih cukup kuat dan tidak terpengaruh pada pandemi Covid-19.

"Klub secara fundamental kuat, dengan pemegang saham yang berkomitmen dan aset signifikan, dibangun dengan hati-hati selama lebih dari satu dekade dan di atas sejarah lebih dari satu abad," kata CEO Man City, Khaldoon Al Mubarak.

"Pendekatan jangka panjang kami berarti bahwa kami tidak sepenuhnya bergantung pada arus pendapatan yang kini rentan terdampak Covid-19."

Meski merugi, Man City juga diyakini masih memiliki cukup uang untuk berbelanja pemain pada bursa transfer musim panas ini.

Di Liga Inggris musim ini, penampilan The Citizens pun cukup mulus.

Skuad asuhan Pep Guardiola itu masih memimpin klasemen Liga Inggris dengan koleksi 74 poin atau unggul 14 angka atas Man United.

Man City juga baru saja memenangi laga leg pertama perempat final Liga Champions melawan Borussia Dortmund pada Rabu dini hari WIB.

https://bola.kompas.com/read/2021/04/07/10300028/setahun-pandemi-manchester-city-rugi-hingga-rp-2-5-triliun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke