Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Arema FC Setuju Pengadaan Sistem Sanksi yang Adil, Tekankan Disiplin Prokes

MALANG, KOMPAS.com - Pihak keamanan tengah menimbang-nimbang dalam memberikan  lampu hijau pelaksanaan Liga 1 2021.

Namun, izin kompetisi tidak akan diberikan cuma-cuma. Ada syarat dan kewajiban yang keluar bersamaan dengan izin tersebut.

Hal paling utama adalah mengenai protokol kesehatan dan pencegahan kerumunan.

Nantinya, tugas pelaku sepak bola adalah memenuhi dan menjamin persyaratan kesehatan dan tingkah laku suporter ini berjalan sesuai dengan protokol.

Andai kemudian tidak bisa dipenuhi, pihak keamanan juga sudah menyiapkan sanksi-sanksi di setiap pelanggarannya.

Hukuman terberat adalah pencabutan kembali izin penyelenggaraan kompetisi 2021.

General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo tidak keberatan dengan skema sistem sanksi yang diterapkan pada perizinan Liga 1 2020.

Menurutnya, skema hukuman memang dibutuhkan untuk menjaga kedisiplinan.

“Ya memang harus, jadi seperti beberapa negara juga begitu,” kata Ruddy Widodo kepada KOMPAS.com.

“Contoh di Vietnam mereka tetap jalan dan ada penontonya, begitu kasus Covid naik pertandingan digelar tanpa penonton dan liga jalan terus,” imbuhnya.

Namun, pria asal Madiun tersebut meminta agar perumusan syarat dan kewajiban dikomunikasikan terlebih dahulu secara bersama.

Hal ini agar syarat dan sanksi yang diberikan tidak berat pada salah satu pihak saja.

“Mungkin nanti sanksinya apa monggo disepakati bersama, yang jelas industri ini jangan sampai mati. Kita harus tetap disiplin dengan Covid-19  ini,” tutur.

Ruddy Widodo juga berharap pihak keamanan nantinya bisa adil dalam mengambil sikap.

Jangan sampai sepak bola jadi kambing hitam ketika ada lonjakan kasus Covid-19 secara tiba-tiba.

Kasus Covid-19 dalam lingkup olahraga sangat mungkin bisa dikendalikan. Kemungkinan untuk menciptakan cluster baru pun sangat kecil.

“Misal nanti (jumlah kasus) Covid-19 tinggi ya sudah sepak bola saja yang boleh, yang lain tidak boleh. Saran saya jangan berhenti kan penyebab Covid-19 tinggi juga bukan karena di stadion atau bergulirnya sepak bola,” kata Ruddy Widodo.

“Kalau Covid-19 tinggi tiba-tiba sepak bola berhenti kan juga tidak adil.”

"Toh kita kan juga tanpa penonton, kecuali kalau ada kasus yang menyerang separuh tim itu baru berhenti sementara tidak apa-apa."

"Rata-rata pesepak bola yang pernah terpapar Covid-19 juga kan tidak lama. Zlatan Ibrahimovic hanya empat hari, Cristiano Ronaldo satu minggu karena imun mereka terjaga."

https://bola.kompas.com/read/2021/02/11/18375938/arema-fc-setuju-pengadaan-sistem-sanksi-yang-adil-tekankan-disiplin-prokes

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke