Frankfurt bukan lah tempat baru bagi Jovic. Pasalnya, pemain 23 tahun itu sempat membela klub Bundesliga itu pada periode 2017-2019.
Bahkan, Frankfurt merupakan klub yang melejitkan namanya sebelum hengkang ke Real Madrid dengan mahar 60 juta euro atau sekitar Rp 1 triliun pada musim 2019/2020 atau tepatnya 18 bulan lalu.
Striker asal Serbia itu kembali ke pelukan klub lamanya usai mendapatkan kesempatan bermain minim di Santiago Bernabeu.
Tak heran apabila jam terbang Jovic bersama Los Blancos sangat sedikit. Pasalnya, ia tak mampu memenuhi ekspetasi sang pelatih, Zinedine Zidane, dengan hanya mencetak dua gol dan dua assist dari 32 laga.
Alhasil, Jovic pun lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan karena tak mampu memberikan kontribusi layaknya Karim Benzema.
Padahal, Zidane sering kali mengubah formasi 4-3-3 andalannya menjadi 4-4-2 atau 4-2-3-1 dengan Benzema sebagai pemain nomor 10 demi membuat Jovic moncer.
Sayang, harapannya pupus setelah Jovic begitu melempem sekaligus tak mampu mengulangi catatan impresifnya ketika membela Frankfurt yang mencetak 27 gol dari 48 laga musim 2018-2019.
Apalagi, ia mempunyai karakter pendiam yang disinyalir membuatnya sulit beradaptasi dengan para pemain lain di kubu Santiago Bernabeu.
Melihat kenyataan itu, akhirnya Zidane pun memutuskan untuk melepas Luka Jovic. Namun, sang pelatih enggan terburu-buru membuang sang striker.
Sebab, dengan kesepakatan sebagai pemain pinjaman di Eintracht Frankfurt, pelatih sekaligus legenda Los Blancos itu masih menaruh harapan kepada Jovic.
Pulang ke Frankfurt, Zidane berharap Jovic mampu mendapatkan kembali kepercayaan diri sehingga ketika kembali ke Real Madrid pada musim panas mendatang ia dapat menunjukkan sinarnya.
https://bola.kompas.com/read/2021/01/14/22435508/resmi-real-madrid-kembalikan-striker-rp-1-triliun-ke-frankfurt