Kala itu, Liverpool yang membawa status juara bertahan secara mengejutkan takluk 0-1 dari Southampton.
Setelah peluit panjang berbunyi, air mata mengalir dari pelatih Southampton, Ralph Hasenhuttl.
Ralph Hasenhuttl yang tampak bangga dengan penampilan timnya, berlutut dan menangis di pinggir lapangan.
Bagi, Ralph Hasenhuttl, mengalahkan Liverpool merupakan suatu pencapaian gemilang dalam kariernya.
Sebab, ini merupakan kemenangan pertama Ralph Hasenhuttl atas pelatih Liverpool, Juergen Klopp, dari lima pertemuan sepanjang karier kepelatihannya.
Dengan capaian ini, Ralph Hasenhuttl pun tak kuasa mengutarakan kebanggaan terhadap para pemain Southampton.
"Itu adalah pertandingan yang intens, suara saya hampir habis. Para pemain lelah, Anda harus menang melawan tim seperti ini. Mereka percaya pada apa yang mereka lakukan," kata Hasenhuttl, dikutip dari Football Italia.
"Pada menit ke-92, saya berpikir, baik, itu bisa menjadi sesuatu bagi kami. Ini malam yang sempurna," tutur palatih asal Austria tersebut.
Soal momen emosional yang ditampilkan Hasenhuttl, Fabio Capello selaku mantan pelatih timnas Inggris memiliki pandangannya sendiri.
Dalam sebuah acara bersama Sky Sport Italia, Fabio Capello mengatakan bahwa sikap Hasenhuttl terlalu berlebihan.
"Saya tidak mengerti hal semacam ini," ujar Capello.
"Dia bekerja, sedikit emosi baik-baik saja dalam situasi ini, tetapi ini benar-benar berlebihan."
"Kenapa Anda menangis?" ucap Capello yang terkesean tak percaya dengan emosi Hasenhuttl.
https://bola.kompas.com/read/2021/01/08/13200018/air-mata-usai-kekalahan-liverpool-dianggap-berlebihan