Guardiola Soal Tekanan ke Solskjaer: Jika Kalah, harus Siap Dipecat!

KOMPAS.com - Pep Guardiola enggan bersimpati kepada Ole Gunnar Solskjaer yang saat ini tengah mengalami situasi sulit di Manchester United.

Sebelumnya, skuad asuhan Solskjaer harus menerima pil pahit setelah ditaklukan RB Leipzig di Liga Champions tengah pekan lalu.

Hasil itu pun membuat Setan Merah harus tersingkir dari kompetisi elite Benua Biru tersebut.

Padahal, Man United mengawali grup Liga Champions dengan meyakinkan setelah mengalahkan Paris Saint-Germain dan kemenangan 5-0 atas Leipzig di Old Traffod.

Namun, rentetan positif itu tak bisa berlanjut sehingga membuat cerita Setan Merah menjadi antiklimaks di Liga Champions.

Kegagalan itu pun membuat Solskjaer dirundung dengan isu pemecatan.

Melihat itu, Guardiola ogah menyuntikan dukungan kepada sang rival dan tidak berpikir jika Solskjaer membutuhkan simpatinya.

Ia pun mengingatkan manajer Man United tersebut bahwa dunia kepelatihan sepak bola adalah dunia yang keras.

"Itu sebabnya kami mendapatkan gaji tinggi," tegas Guardiola dikutip dari Daily Star jelang laga Derbi Manchester, Jumat (11/12/2020).

"Penting untuk mengetahui nilai Solskjaer, yang tidak diragukan lagi," ungkap pelatih berpaspor Spanyol itu.

"Saya tidak perlu memberinya dukungan karena dia cukup kuat."

"Dia tahu cara kerjanya, pekerjaan ini. Ketika kami menang, kami jenius. Ketika kalah, kami harus dipecat," tambahnya.

"Itu terjadi di United dan semua klub di seluruh dunia. Inilah kenyataannya," pungkas Guardiola.

Tekanan yang menimpa Solskjaer pun dipastikan akan lebih besar jika Man United kalah saat menjamu Manchester City di Old Traffod, Minggu (13/12/2020) dini hari WIB.

Meski demikian, mantan pelatih Molde itu punya modal bagus jelang laga Derbi Manchester.

Pasalnya, dalam empat kali pertemuan pada musim lalu, Solskjaer berhasil menorehkan tiga kali kemenangan dan hanya menderita satu kali kekalahan dari The Citizens.