MANCHESTER, KOMPAS.com - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, membuat keputusan yang tergolong aneh pada laga melawan Fulham, Minggu (6/12/2020) malam WIB.
Duel Man City vs Fulham merupakan laga pekan ke-11 Liga Inggris yang berlangsung di Stadion Etihad.
Man City sukses meraih kemenangan 2-0 berkat gol Raheem Sterling pada menit kelima dan penalti Kevin De Bruyne (26').
Kemenangan Man City kali ini diwarnai dengan keputusan aneh pelatih Pep Guardiola yang tidak menggunakan jatah pergantian pemain.
Dikutip dari situs Opta, ini adalah kali pertama Pep Guardiola tidak mengganti pemain dalam satu pertandingan liga sepanjang karier kepelatihannya.
Sebelumnya, pelatih berkepala pelontos itu selalu menggunakan jatah pergantian pemain dalam 415 pertandingan liga saat menukangi Barcelona, Bayern Muenchen, dan kini Man City.
Dari sisi Man City, kesempatan ini juga menjadi pertama kalinya sejak 2005 tim asal Kota Manchester itu tidak mengganti pemain pada pertandingan Liag Inggris.
Dikutip dari situs BBC Sport, kali terakhir Man City tidak menggunakan jatah pergantian pemain pada laga Liga Inggris adalah ketika bermain imbang 2-2 melawan Charlton Atheltic pada April 2005.
Keputusan Guardiola kali ini sangat aneh karena bertolak belakang dengan pernyataannya sepanjang musim.
Guardiola dalam beberapa kesempatan sering mengkritik Premier League yang mengembalikan aturan tiga pergantian pemain musim ini.
Protes Guardiola itu didasari oleh keputusan liga-liga top Eropa lainnya seperti Spanyol, Italia, dan Jerman, yang memilih menerapkan aturan lima pergantian pemain.
Perubahan aturan lima pergantian itu diterapkan Liga Spanyol, Italia, dan Jerman, karena UEFA sudah memberi kelonggaran untuk menyiasati kelelahan pemain mengingat jadwal kompetisi musim ini masih terdampak pandemi.
Seusai laga melawan Fulham, Pep Guardiola sudah memberi penjelasan terkait keputusannya tidak menggunakan jatah pergantian pemain.
Guardiola menilai hal itu harus diambil agar Man City bisa melakukan rotasi pada laga terakhir fase grup Liga Champions tengah pekan depan.
Guardiola dengan tegas menyatakan ingin meraih kemenangan pada laga keenam Grup C melawan Marseille meskipun Man City sudah lolos ke fase gugur atau 16 besar Liga Champions.
"Saya tahu kami sudah meraih tiket fase gugur Liga Champions. Namun, laga Liga Champions adalah sesuatu yang prestis. Kami seperti mendapat bonus jika meraih kemenangan," kata Guardiola dikutip dari situs BBC Sport.
"Duel melawan Marseille adalah pertandingan serius. Kami harus menghormati lawan karena Marseille dan Olympiacos masih bersaing untuk memperebutkan posisi ketiga (jatah ke Liga Europa)," tutur Guardiola.
"Pemain yang tidak bermain hari ini pasti akan tampil pada laga melawan Marseille. Saya ingin memberikan jatah bermain 90 menit untuk setiap pemain dalam periode ini," ucap Guardiola.
"Setelah itu, kita akan menentukan tim terbaik untuk laga pekan depan (melawan Manchester United)," ujar Guardiola menambahkan.
Kemenangan atas Fulham langsung mengatrol posisi Man City ke urutan lima klasemen Liga Inggris dengan koleksi 18 poin.
Selanjutnya, Man City akan menjamu Marseille di Stadion Etihad pada laga keenam Grup C Liga Champions, Rabu (9/12/2020).
Laga itu sudah tidak berarti lagi untuk Man City yang sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar Liga Champions dengan status juara Grup C.
Tiga hari setelah duel melawan Marseille, Man City dijadwalkan melakoni Derbi Manchester menghadapi Man United, Sabtu (12/12/2020).
Laga itu dipastikan akan panas karena kedua tim yang saat ini baru bermain 10 kali berdempetan di klasemen Liga Inggris.
Man City yang menempati peringkat lima untuk sementara berada tepat di bawah Man United dengan selisih hanya satu poin.
https://bola.kompas.com/read/2020/12/06/07041268/man-city-vs-fulham-guardiola-buat-keputusan-aneh-sepanjang-90-menit