Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Enggan Minta Maaf Usai Divonis 21 Bulan Penjara, Maguire Dapat Sindiran Keras

Sindiran itu datang dari pengacara penuntut, Dr. Ioannis Paradissis, mengatakan bahwa Maguire harus meminta maaf jika ingin mendapat keringanan hukuman.

Maguire bersama dua rekannya dinyatakan bersalah setelah terlibat perkelahian dengan sesama turis di luar bar Fabrica, Pulau Mykonos, Yunani, Kamis (20/8/2020) malam waktu setempat.

Mereka juga diduga memukuli polisi setempat yang datang dengan maksud melerai.

Ketiganya kemudian harus menjalani persidangan pada Selasa (25/8/2020) waktu setempat.

Harry Maguire dinyatakan bersalah dengan tuduhan melakukan tindak kekerasan, menolak penangkapan, dan upaya penyuapan berulang kali. Alhasil, Maguire divonis 21 bulan penjara.

Namun, dia tidak akan ditahan. Sky Sports melaporkan bahwa penahanan Harry Maguire ditangguhkan karena merupakan bentuk kejahatan pertama dan merupakan tindak pidana ringan.

Setelah hasil vonis diketahui, pengacara penuntut mengatakan bahwa korban masih menunggu itikad baik Maguire untuk meminta maaf.

Akan tetapi, Maguire tidak merasa bersalah dan akan mengajukan banding atas tuduhan yang ia terima.

Dia berdalih, sikap yang dilakukan pada malam kejadian adalah untuk melindungi saudara perempuannya yang diserang oleh sekelompok gangster.

"Setelah sidang hari ini (Selasa), saya sudah menginstruksikan kepada tim kuasa hukum saya untuk segera mengajukan banding," kata Harry Maguire, dikutip dari Sky Sports.

"Saya tetap percaya diri bahwa kami tidak bersalah dalam masalah ini. Saya, keluarga, dan teman-teman saya adalah korban," lanjutnya.

Sikap Maguire yang enggan meminta maaf meski sudah dinyatakan bersalah menuai respons keras dari pengacara penuntut.

Paradissis menyindir kapasitas Maguire sebagai atlet. Dia menilai bek berusia 27 tahun itu tidak memiliki jiwa sportivitas yang seharusnya menjadi modal utama seorang atlet panutan.

"Proses banding di Yunani adalah sidang ulang. Jadi, jelas masih ada waktu bagi ketiga terdakwa untuk mengatakan mereka menyesal dan kemudian saya yakin hasilnya (hukuman) mungkin berbeda," kata Paradissis seperti dikutip BolaSport.com dari Goal.

"Ini akan berbeda karena di bawah hukum Yunani, Anda dapat menarik beberapa tuduhan, melukai tubuh yang tidak parah dan serangan verbal yang diteriakkan kepada polisi itu."

"Saya tidak tahu apakan klien saya akan menerimanya, tapi mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka masih menunggu permintaan maaf."

"Mereka (para polisi) belum mendengarnya dan ini yang menurut saya cukup mengejutkan dan tidak sportif, karena fair play berarti ketika saya melakukan sesuatu yang salah, saya minta maaf," sindir Paradissis.

Lebih lanjut, Paradissis juga menyebut bahwa dalih Maguire yang ingin melindungi saudari perempuannya tidak relevan dengan kasus yang dia hadapi.

Menurut Paradissis, saudara perempuan Maguire tidak menceritakan apapun tentang itu kepada polisi.

"Jelas bahwa (saudara perempuan Maguire) tidak relevan dengan penyerangan yang dilakukan terhadap petugas polisi," ujar Paradissis.

"Saudari Maguire sudah diwawancarai oleh polisi dan dia tidak mengatakan apa-apa tentang itu."

Kasus ini berdampak buruk pada kondisi Maguire di tim nasional Inggris, yang tengah mempersiapkan pasukan jelang tampil pada UEFA Nations League awal September mendatang.

Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, mencoret Maguire dari skuad kontra Islandia dan Denmark.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa telah mencoret Harry Maguire dari skuad timnas Inggris untuk pertandingan melawan Islandia dan Denmark," demikian pernyataan Southgate dilansir Sky Sports.

"Setelah berbicara dengan Manchester United dan pemain, saya telah membuat keputusan ini untuk kepentingan terbaik semua pihak dan dengan pertimbangan dampaknya pada persiapan kami pekan depan," tutur Southgate menjelaskan. (Muhammad Zaki Fajrul Haq)

https://bola.kompas.com/read/2020/08/27/11000078/enggan-minta-maaf-usai-divonis-21-bulan-penjara-maguire-dapat-sindiran-keras

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke