MALANG, KOMPAS.com - Menjelang kembali bergulirnya kompetisi Liga 1 2020 pada Oktober mendatang Arema FC berharap ada kebijakan relaksasi pajak yang selama ini menjadi beban klub.
Hal ini disampaikan General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, yang berharap adanya relaksasi pajak yang ditanggung oleh klub-klub Liga 1.
Alasan mendasar dari keinginan adanya kebijakan tersebut, kata Ruddy, yakni situasi sulit yang dialami klub saat pandemi virus corona.
Terlebih lagi setelah kompetisi Liga 1 2020 dihentikan sementara sejak Maret lalu.
Klub mengalami kesulitan dalam masalah pemasukan finansial.
Belum lagi sponsor yang memutuskan menghentikan kerja samanya karena juga mengalami masalah serupa selama masa pandemi.
Adanya kebijakan relaksasi pajak akan membantu klub dalam melanjutkan kompetisi Liga 1 2020.
Ruddy Widodo menambahkan bahwa untuk saat ini klub juga bergantung dengan subsidi hak komersial klub yang diberikan oleh LIB.
Belum lagi beban tanggung jawab klub kepada pemain, pelatih, dan ofisial tim pada bulan Juli dan Agustus yang jumlahnya tidak sedikit.
"Klub memang saat ini masih fokus bulan Juli dan Agustus untuk pengeluaran tim karena tidak ada pemasukan mereka masih menunggu subsidi dari LIB."
"Kami butuh relaksasi pajak karena ada atau tidaknya penonton klub butuh relaksasi pajak karena kondisinya seperti ini," ucap Ruddy.
Ruddy berharap usulan tersebut dapat diterima oleh PSSI, dan DPR bisa menyampaikan usulan tersebut.
Pasalnya, saat ini klub memang dihadapkan dalam kondisi sulit dalam dunia ekonomi.
"Khusus 2020 ini, pajak dapat dikurangi dan semoga teman-teman di PSSI dan DPR bisa menyampaikan usulan klub-klub," tutur dia.
https://bola.kompas.com/read/2020/07/07/10400008/pemasukan-menurun-arema-fc-berharap-ada-relaksasi-pajak