Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Sama seperti Pandemi Corona, Diskriminasi Rasial Juga Harus Dihentikan"

KOMPAS.com - Bintang Manchester City, Raheem Sterling, mendukung demonstrasi besar-besaran di Inggris yang menyuarakan gerakan antirasial dalam beberapa hari terakhir.

Sterling menyebut diskriminasi rasial adalah satu-satunya penyakit yang harus dilawan saat ini.

Demonstrasi antirasial kini ramai terjadi di berbagai belahan dunia setelah kematian George Floyd.

George Floyd adalah pria etnis Afrika-Amerika yang meninggal dunia akibat kekerasan kepolisian Amerika Serikat.

Pria berusia 46 tahun itu tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, pada Senin (25/5/2020).

Sebelum meninggal dunia, George Floyd ditangkap dengan tuduhan memakai uang palsu untuk bertransaksi di sebuah toko.

Kematian George Floyd kemudian memantik demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat diikuti negara-negara lain.

Selain menuntut keadilan untuk George Floyd, demonstrasi itu juga menyuarakan gerakan antirasial

Di Inggris, demonstrasi besar sudah terjadi di beberpa kota seperti London, Bristol, Manchester, Wolverhampton, hingga Nottingham.

Menanggapi demonstrasi di Inggris, Sterling sangat mendukung karena diskriminasi rasial sangat berbahaya jika dibiarkan terjadi sama seperti pandemi virus corona.

"Diskriminasi rasial harus dihentikan karena itu sudah terjadi selama bertahun-tahun sampai saat ini," kata Sterling dikutip dari situs BBC Sport, Senin (8/6/2020).

"Sama seperti pandemi virus corona, kita harus mencari cara agar diskriminasi rasial bisa dihentikan," tutur Sterling.

"Itulah yang dilakukan para demonstran saat ini. Mereka sedang mencari solusi untuk menghentikan ketidak adilan," ucap Sterling menambahkan.

Sterling bukan menjadi pesepak bola pertama yang menuntut keadilan untuk George Floyd dan mendukung gerakan antirasial.

Di Inggris, Paul Pogba (Manchester United) hingga Georginio Wijnaldum (Liverpool) juga sudah menyuarakan hal serupa.

Bek Aston Villa, Tyrone Mings, bahkan sempat tertangkap kamera ikut turun ke jalan menjadi demonstran di salah satu kota di Inggris.

Beberapa tim Premier League, kasta teratas Liga Inggris, seperti Chelsea dan Liverpool juga mendukung gerakan antirasial dengan mengunggah foto seluruh skuad sedang berlutut satu kaki.

Berlutut satu kaki adalah simbol perlawanan diskriminasi rasial yang pertama kali dilakukan mantan pemain American Football dari tim San Francisco 49ers, Colin Kaepernick, pada 2016.

Sterling memastikan tetap menyuarakan gerakan antirasial sampai terjadi perubahan setidaknya di industri sepak bola terlebih dulu tempat dirinya berkarier.

"Hal pertama dan yang paling utama adalah saya tidak pernah memikirkan pekerjaan saya ketika hal seperti ini terjadi. Saya hanya menyuarakan apa yang benar," tutur Sterling.

"Saya akan terus menyuarakan ini untuk membuat orang-orang di industri sepak bola bisa sadar dan tidak ada lagi diskriminasi," ucap Sterling.

"Semoga industri lain, kehidupan masyarakat, dan sistem pemerintahan bisa melakukan hal serupa," ujar Sterling.

Sebagai pesepak bola, Sterling pernah menjadi korban cemoohan bernada rasial di stadion pada Desember 2018.

Momen itu terjadi pada laga Chelsea vs Man City di Stadion Stamford Bridge. Seusai laga, Sterling mengaku mendapat cemoohan bernada rasial dari suporter Chelsea.

Setelah melakukan investigasi dengan mempelajari video, Chelsea langsung menghukum empat suporternya yang menghina Sterling larangan masuk ke stadion.

Tidak lama setelah mendapat cemoohan bernada rasial, Sterling saat itu sempat mengkritik Daily Mail karena pemberitaan yang menyangkut dua pemain muda Man City, Phil Foden dan Tosin Adarabioyo.

Kedua pemain itu mendapat sorotan Daily Mail karena baru saja mengeluarkan uang untuk membeli rumah.

Namun, Daily Mail memberi judul yang berbeda untuk Tosin dan Foden.

Dalam berita Tosin, Daily Mail menulis dengan judul "Pemain muda Man City dengan penghasilan rendah membeli rumah baru meskipun tidak pernah bermain di Liga Inggris".

Sementara itu, di berita Foden, Daily Mail menuliskan judul "Bintang muda Man City membeli rumah baru untuk ibunya".

Tidak terima dengan pemberitaan Daily Mail, Sterling menuangkan kekecewaannya di akun Instagram pribadi.

Sterling menyebut Daily Mail sudah bertindak bodoh karena pemberitaannya bisa merusak masa depan pemain muda.

https://bola.kompas.com/read/2020/06/08/20450018/-sama-seperti-pandemi-corona-diskriminasi-rasial-juga-harus-dihentikan-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke