Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenang Keajaiban di Istanbul, Laga yang Hampir Benamkan Mimpi Liverpool

Dalam laga yang digelar di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, 25 Mei 2005 itu, Liverpool berhasil memetik kemenangan dramatis atas AC Milan.

Kala itu, Liverpool yang tampil di final dengan modal menjanjikan setelah menaklukkan Juventus dan Chelsea, justru harus tertinggal lebih dulu di babak pertama.

Tak tanggung-tanggung, mereka tertinggal dengan skor cukup telak, 0-3.

Salah satu pemain Liverpool, Jamie Carragher, bahkan mengaku sempat putus asa dengan situasi tersebut.

"Mimpi saya telah berubah menjadi debu. Saya tidak lagi memikirkan permainan saat itu. Saya sangat menyesal," ucap Carragher, dikutip dari AFP.

Hal serupa juga dirasakan Steven Gerrard, kapten Liverpool dalam laga tersebut.

Dia merasa tak mampu membendung kualitas sederet pemain AC Milan pada babak pertama.

"Kualitas Andrea Pirlo, Clarence Seedorf dan Kaka membuat kami tercabik-cabik," tulis Gerrard dalam buku autobiografinya.

Namun, Gerrard tak larut dalam perasaan kecewa itu. Ada satu hal yang kemudian membuat pemain legendaris asal Inggris ini mulai bangkit, yakni sikap salah satu pemain AC Milan, Gennaro Gattuso.

Di mata Gerrard, Gattuso bersikap seolah laga sudah berakhir ketika berhasil unggul 3-0 pada babak pertama.

Gerrard pun tak terima dengan sikap pemain asal Italia itu dan bertekad mengembalikan rasa hormat dari skuad AC Milan.

"Anda bisa tahu dari sikap Gennaro Gattuso, dia pikir ini sudah berakhir. Kemudian, yang saya pikirkan saat itu hanyalah, 'bagaimana kami mendapatkan sedikit kebanggaan dan rasa hormat kembali?'" ungkap Gerrard.

Tekad dari Gerrard pun berhasil mengangkat mental rekan-rekannya.

Setelah memasuki babak kedua, keajaiban terjadi. Liverpool hanya membutuhkan enam menit (54'-60') untuk menyamakan kedudukan.

Pasca-gol ketiga Liverpool tercipta, Gerrard kembali termotivasi dan berusaha memaksakan babak tambahan waktu hingga adu penalti.

"Setelah gol ketiga, saya berpikir, 'Mari kita berikan waktu tambahan dan penalti'," ujarnya.

Terjadilah seperti apa yang dipikirkan Gerrard, skor 3-3 bertahan hingga pemenang harus ditentukan melalui drama adu penalti.

Dari lima algojo AC Milan, hanya John Dahl Tomasson dan Kaka yang berhasil menjalankan tugas.

Adapun tiga penendang lainnya, Serginho, Andrea Pirlo, dan Andriy Shevchenko gagal mengeksekusi penalti.

Sementara itu, Liverpool sukses memenangi partai puncak lewat eksekusi penalti Dietmar Hamann, Djibril Cisse, dan Vladimir Smicer.

Kesuksesan Liverpool dalam partai final Liga Champions 2005 kemudian dikenang dengan peristiwa "keajaiban di Istanbul".

https://bola.kompas.com/read/2020/05/25/16300038/mengenang-keajaiban-di-istanbul-laga-yang-hampir-benamkan-mimpi-liverpool-

Terkini Lainnya

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke