Man United Ikut Lirik Kai Harvetz di Bursa Transfer Liga Inggris

KOMPAS.com - Manchester United dikatakan turut memantau perkembangan situasi gelandang Leverkusen, Kai Havertz, di bursa transfer Liga Inggris musim depan.

Kai Havertz dipandang sebagai salah satu talenta terbaik di Bundesliga. Ia merupakan pilar di tim utama Bayer Leverkusen kendati hanya berusia 20 tahun.

Apalagi, Kai Havertz menyita perhatian pada pekan pertama kembalinya Bundesliga.

Gelandang serang ini mencetak dua gol apik dalam kemenangan 4-1 Leverkusen di kandang Werder Bremen pada akhir pekan kemarin.

Musim ini, pengguna nomor 29 tersebut telah mencatatkan 8 gol dan 5 assist dari hanya 23 penampilan di Liga Jerman.

"Ia di jalan benar untuk menjadi seorang pemain kelas dunia, ia punya potensi besar," tutur mantang gelandang Leverkusen dan timnas Jerman, Jens Nowotny, kepada SPOX.

Sejauh ini, Liverpool merupakan kubu yang paling diberitakan getol demi mendapatkan jasanya dengan pelatih Juergen Klopp memandang sang pemain cocok bagi The Reds.

Selain kubu Anfield, Chelsea dan juga FC Bayern Muenchen dikabarkan mempunyai ketertarikan ke Havertz.

The Sun mengutarakan bahwa Man United memantau perkembangan Havertz sebagai salah satu target mereka di bursa transfer Liga Inggris musim panas nanti.

Namun, Manchester Evening News melaporkan kalau Man United hanya memandang Havertz sebagai salah satu opsi alternatif dengan Setan Merah masih menaruh prioritas ke Jadon Sancho (Borussia Dortmund), Jack Grealish (Aston Villa), atau bintang muda Birmingham City, Jude Bellingham.

Belum lagi, Man United harus mengeruk dompet apabila ingin merekrut Kai Havertz.

Liverpool Echo melaporkan bahwa Leverkusen bisa jadi meminta 100 juta euro demi merekrut Havertz pada bursa transfer Liga Inggris musim panas.

Kai Havertz sendiri juga didorong untuk memilih tujuan berikutnya secara matang alih-alih ia ingin duduk di bangku cadangan dan menghambat perkembangannya.

"Agar sang pemain memenuhi potensinya, langkah berikut akan sangat sangat penting. Ia harus bertanya pada diri sendiri:Apakah ada klub yang dapat membantunya berkembang? Ataukah klub tersebut mengharapkan dia berfungsi sebagai produk yang telah jadi?" Tutur Nowotny lagi.