Soal Kelanjutan Liga 1 2020, Persib Sejalan dengan PSSI

BANDUNG, KOMPAS.com - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, menanggapi hasil pertemuan antara PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Pertemuan yang digelar pada Selasa (12/5/2020) malam WIB itu membahas mengenai sejumlah hal.

Salah satunya terkait kelanjutan kompetisi musim 2020. Hasilnya, PSSI akan menunggu keputusan dari pemerintah hingga 29 Mei nanti.

Alasan PSSI masih menunggu keputusan dari pemerintah karena federasi masih berpegang pada SKEP/48/III/2020 tertanggal 27 Maret 2020 terkait situasi liga dalam keadaan kahar/force majeure sesuai status tanggap darurat BNPB.

Saat ini, seluruh kegiatan di sepak bola Indonesia tengah ditangguhkan karena wabah virus corona.

Kompetisi bisa kembali dilanjutkan dengan catatan wabah virus corona di Indonesia reda pada akhir Mei mendatang. 

Hanya, bila wabah virus corona tak kunjung reda sampai batas waktu tersebut, ada kemungkinan kompetisi musim ini akan dihentikan total. 

Umuh mengungkapkan, Persib juga akan menunggu arahan dari PSSI dan pemerintah terkait kelanjutan kompetisi musim ini.

Umuh menegaskan, kalaupun kompetisi berlanjut, Persib siap tempur.

"Kalau yang lain siap, Persib juga siap. Kalau jalan lagi, ya alhamdulillah. Kalau tanpa penonton orang-orang bisa pada nonton di TV, minimal ada hiburan," kata Umuh, Rabu (13/5/2020).

"Jadi, Persib mengikuti keputusan dari pemerintah dan PSSI. Mudah-mudahan yang lain juga siap," kata dia.

Sebelumnya, pelatih Persib Robert Rene Alberts juga sudah menyatakan kesiapannya untuk kembali berkompetisi meski dengan format tanpa penonton.

Umuh mengungkapkan, pemain dan pelatih memang siap untuk kembali berkompetisi. Mereka hanya tinggal menunggu instruksi dari manajemen.

Kendati demikian, andai kompetisi memang akan dilanjutkan, Umuh berharap PSSI dan PT LIB menerapkan standar keamanan kesehatan untuk menjaga pemain dan seluruh elemen tim agar tak terkena dampak virus corona.

"Pasti Harus diperhatikan juga dari segi kesehatan dan keamanan. Misalnya, ada aturan jaga jarak dalam latihan atau seperti apa," ujar Umuh.

"Terus, kalau bisa nanti juga dites kalau ada gejala diperhatikan. Kalau bisa harus ada pengecekan secara rutin," kata dia.