Syarat Lautaro ke Barcelona, Inter Milan Harus Datangkan Antara Dua Pemain Ini

Hal tersebut diungkapkan oleh mantan presiden Inter Milan, Massimo Moratti.

Menurut Moratti, Inter Milan seharusnya hanya bisa melepas Lautaro apabila mendapatkan satu di antara dua pemain ini, Lionel Messi atau Paulo Dybala.

"Lautaro pergi? Jika Messi adalah penggantinya, saya akan menerima langkah itu," ucap Moratti kepada Gazzeta dello Sport seperti dikutip dari Marca.

"Jika Messi tidak mungkin, (Paulo) Dybala juga akan menjadi pengganti yang baik untuk Lautaro," tutur dia menambahkan.

Sebelumnya, Moratti sempat berpendapat bahwa Messi bisa bergabung ke Inter Milan suatu saat nanti.

Selama menjabat sebagai Presiden Inter Milan, Moratti memang tidak pernah kehilangan harapan untuk memboyong sang peraih enam trofi Ballon d'Or itu dari Barcelona.

Harapan tersebut belum terwujud sampai ia meletakkan jabatannya sebagai orang nomor satu di Inter Milan pada Oktober 2014.

Optimisme sang mantan presiden kembali muncul setelah Inter Milan diakuisisi oleh pengusaha kaya asal China, Steven Zhang.

"Mengetahui keberanian Steven Zhang, dia pasti akan memikirkannya (merekrut Messi)," kata Moratti sambil tersenyum, seperti dilansir dari Football Italia, Rabu (8/4/2020).

Di tengah kabar kemungkinan tersebut, Barcelona justru berbalik mengincar Lautaro Martinez dari genggaman Inter Milan.

Barcelona secara terang-terangan menunjukkan ketertarikan terhadap penyerang berusia 22 tahun tersebut.

Bahkan, klub berjuluk Blaugrana itu dikabarkan siap memberi tawaran gaji menggiurkan agar sang pemain hengkang dari Inter Milan.

Melansir dari Football Italia, Barcelona menawarkan gaji dua kali lipat jika Martinez bersedia pindah ke Catalan.

Sebagai informasi, gaji Martinez di Inter Milan saat ini "hanya" 4 juta euro (sekitar Rp 70,9 miliar) per musim.

Apabila bersedia, maka nantinya Martinez akan menerima gaji 8 juta euro (sekitar Rp 141 miliar).

Sementara itu, menurut laporan dari Sport, pihak klub bersedia melepas sang pemain jika Barcelona mau membayar 90 juta euro (sekitar Rp 1,5 triliun).