Komisaris Persib Dukung Kompetisi 2020 Dilanjutkan Tanpa Penonton

BANDUNG, KOMPAS.com - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, menyambut baik wacana Liga 1 2020 dilanjutkan dengan opsi tanpa penonton dalam setiap laga yang dihelat.

Saat ini, seluruh kegiatan di kompetisi resmi sepak bola Indonesia tengah ditangguhkan penyelenggaraannya hingga 29 Mei, karena pandemi virus corona.

Kompetisi bisa saja dilanjutkan dengan catatan penyebaran virus corona di Indonesia mereda pada akhir Mei mendatang.

Hanya saja, bila hingga batas waktu tersebut virus corona di Indonesia tak kunjung berakhir, maka kompetisi kemungkinan besar akan dihentikan total.

Saat ini, berbagai skema tengah dimatangkan untuk membuat sepak bola Indonesia kembali bergeliat.

Salah satunya, melanjutkan kompetisi dengan opsi tanpa penonton.

"Tidak ada masalah, ya. Saya pikir itu opsi yang baik dan tidak terlalu berisiko. Biar semarak. Orang bisa lihat di televisi, karena sepak bola adalah hiburan masyarakat," kata Umuh pada Jumat (24/4/2020).

Sosok yang juga merupakan manajer tim Persib itu mengatakan, opsi melanjutkan kompetisi tanpa penonton akan mendapatkan sambutan positif dari masyarakat.

Biar bagaimana, kata Umuh, sepak bola adalah hiburan bagi masyarakat.

"Insyaallah seluruh Indonesia sangat menunggu dan mengharapkan, karena saya yakin, mereka juga sudah rindu sama sepak bola, ya," tutur Umuh.

Melanjutkan kompetisi dengan opsi tanpa penonton memang bisa mengurangi risiko penyebaran virus corona melalui pertandingan sepak bola.

Meski begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, terutama oleh pihak klub untuk menjaga pemain tetap aman dan terhindar dari virus corona.

Menurut Umuh, pihak klub harus bisa memberikan pengawasan ketat kepada pemain ketika berlatih dan bertanding agar tidak terkena dampak penularan virus corona.

"Nanti di klub bisa menjaga. Kita bisa cek suhu badan, kesehatan diperhatikan. Jangan sampai ada yang nempel. Saya yakin bisa. Saya sangat senang apabila itu terlaksana," ucap Umuh.

"Pokoknya klub nanti juga harus bisa bertanggung jawab. Misalkan Persib, nanti pasti menugaskan dokter."