KOMPAS.com - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla, mengungkapkan salah satu episode paling menarik dalam kariernya, yakni saat ia menyeberangi jurang rivalitas di Liga Spanyol untuk pindah dari Real Madrid ke Barcelona.
Luis Milla merupakan pemain jebolan akademi Barcelona.
Sang gelandang menembus tim utama Barcelona pada medio 1980-an. Akan tetapi, ia terlibat perselisihan kontrak dengan kubu Camp Nou menjelang pergantian dekade.
Alhasil, Milla bergabung dengan Real Madrid secara bebas transfer pada 1990.
Luis Milla menghabiskan tujuh tahun bersama kubu Santiago Bernabeu.
Berbicara kepada As, Luis Milla mengutarakan bahwa transfernya ketika itu terjadi dalam keadaan yang tak mengenakkan.
"Situasi ketika itu sulit. Pada akhirnya saya merasa dipaksa pindah ke Madrid," tutur pelatih Timnas Indonesia di Asian Games 2018 ini.
"Benar bahwa ada momen kontroversial dan kebimbangan bersama Barcelona yang membuat Madrid menaruh perhatian kepada saya. Ketika pergi, banyak sekali suara di media."
Milla pun mengingat akhir masanya di Barcelona.
"Saya menghabiskan 5-6 bulan terakhir yang rumit, bulan-bulan tanpa bermain. Sang pelatih berpikir lebih mengenai kepentingan klub ketimbang saya," ujar pria yang memenangi dua gelar Liga Spanyol bersama Real Madrid tersebut.
"Saya akhirnya bermain bagi Real Madrid, suatu klub hebat dan saya main di sana selama tujuh tahun."
Luis Milla pun mengungkapkan perbedaan fundamental antara Real Madrid dan Barcelona.
"Madrid punya mata untuk mengidentifikasi pemain muda. Namun, Barcelona unggul dalam konsep dan ide sepak bola. Seluruh level klub bermain serupa dengan pemain tim utama dan hal itu sangat membantu mereka yang memulai dari akademi," lanjutnya.
https://bola.kompas.com/read/2020/04/23/05205858/kisah-luis-milla-dipaksa-barcelona-pindah-ke-real-madrid