Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Materazzi Berlutut depan Ronaldo di Ruang Ganti Inter Milan

KOMPAS.com - Masa jeda kompetisi akibat pandemi virus corona di Italia dipakai oleh beberapa tokoh sepak bola untuk saling berbagi cerita. Dua eks Inter Milan, Sebastien Frey dan Marco Materazzi, tak terkecuali.

Kendati memperkuat Perugia selama dua periode (1995-1998 dan 1999-2001), Marco Materazzi bercerita kalau pengalamannya selama 10 tahun memperkuat Inter Milan sejak 2001 punya kenangan membekas di hatinya.

"Saya bangga menjadi seorang Interista, saya seorang Interista, dan saya akan mati sebagai seorang Interista," ujarnya seperti dikutip dari Calciomercato.com.

Kendati telah mengoleksi lebih dari 270 penampilan bersama Inter Milan selama satu dekade tersebut, Materazzi menilai bahwa hal itu belum cukup.

"Satu-satunya penyesalan adalah saya hanya bermain di Inter selama 10 tahun. Saya menolak bermain bagi Fiorentina saat keputusan berhenti dari Inter mau saya ambil," tuturnya.

"Tentu saya ingin bermain apabila dibuat sebuah laga perpisahan bagi saya, tetapi nanti saya akan menangis terlalu banyak Saya ingin memainkan partai itu di Meazza di Milan," ujarnya.

"Percikan itu belum hilang sampai sekarang."

Materazzi juga berbicara mengenai transfer Ronaldo Nazario ke Real Madrid pada musim panas 2002.

Materazzi baru merasakan satu musim bermain satu klub dengan Il Fenomeno. Sayang, keduanya tercatat hanya bermain dalam 7 laga secara bersamaan sepanjang musim.

Hal ini tak lepas karena catatan cedera Ronaldo pada dua musim terakhirnya di sisi biru kota Milan.

Bomber asal Brasil ini hanya tampil 10 kali di Serie A pada musim terakhirnya, mencetak 7 gol. Ia bahkan melewatkan sepanjang musim 2000-2001 karena cedra lutut pada November 1999.

Real Madrid datang memboyongnya pada musim panas 2002 sebagai bagian dari tim Los Galacticos angkatan pertama dan berhasil mengangkat trofi Liga Spanyol pada musim perdananya di LaLiga.

Materazzi mengaku bahwa kepergian Ronaldo terhitung berat baginya.

"Ronaldo bahkan tak ingin pergi. Saya berlutut di ruang ganti dan memohon dia untuk tinggal," ujar Matrix.

Ia pun mengutarakan bahwa Il Fenomeno tak akan ragu kembali ke sisi biru Milan jika Inter memintanya ketika itu.

"Ia akan kembali apabila kami meminta, saya yakin."

Ronaldo Luis Nazario de Lima memang kembali ke Italia setelah menghabiskan lima musim di Real Madrid.

Namun, sang bomber memilih untuk menyeberang rivalitas di kota Milan dan memperkuat AC Milan.

https://bola.kompas.com/read/2020/04/22/12400068/kisah-materazzi-berlutut-depan-ronaldo-di-ruang-ganti-inter-milan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke