Fungsi Tagar #PlayersTogether di Liga Inggris

LONDON, KOMPAS.com - Pandemi corona bak tak surut melingkupi dunia.

Di Inggris, tulis laman bangkokpost.com, hal yang sama dirasakan juga.

Dari sisi olahraga, Liga Primer Inggris yang nyaris satu bulan dihentikan sementara justru membawa inspirasi terkait dengan perang melawan virus mematikan itu.

Pada Rabu (8/4/2020), para bintang Liga Primer Inggris mengumumkan kegiatan para pesepak bolanya menghadapi virus corona.

Kegiatan itu berupa inisiatif untuk penggalangan dana sosial bagi Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) yang menjadi garda terdepan menghadapi corona.

"Ini adalah tentang kami, sebagai pemain, bekerja sama menciptakan inisiatif relawan, terpisah dari perbincangan di liga dan klub," kata pernyataan itu.

"Untuk mencoba dan menolong, bersama dengan banyak kalangan di negeri ini, demi membuat perbedaan yang nyata," imbuh pernyataan itu lagi.

Demi memudahkan gerakan sukarela itu, para pemain pun membuat tanda pagar (tagar) #PlayersTogether .

Tercatat, nama-nama para bintang dalam gerakan itu adalah kapten Liverpool Jordan Henderson, pentolan Tottenham Hotspurs Harry Keane dan penggawa Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang ikut ambil bagian dalam kegiatan itu.

Mereka menempatkan tagar itu di laman sosial media masing-masing.

Pada awal pekan ini, Liga Primer mengusulkan pemotongan pajak hingga 30 persen.

Namun, usulann itu belum mencapai kata sepakat dengan Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA).

Alasan PFA, bila proposal itu direalisasikan, NHS bakal mengalami kesulitan keuangan tatkala memerangi corona.

Bos Liga Inggris Richard Masters mengatakan ongkos memerangi corona bisa menyentuh angka 1 miliar poundsterling.

Sementara, Bos PFA Gordon Taylor mengatakan para pemain profesional sudah setuju memainkan peran mereka memerangi corona.

Inisiatif para pemain ini, kini, memang masih membutuhkan jalan panjang untuk terwujud sempurna.

Di Inggris, sedikitnya ada 60.000 orang terinfeksi corona, termasuk Perdana Menteri Boris Johnson.

Dari total jumlah terinfeksi, ada 7.000 orang yang meninggal dunia.