Bagi Ady Eko, inilah musim perdananya bermain di kasta tertinggi Liga Indonesia.
Ady Eko bergabung dengan Persik Kediri pada musim 2018 silam.
Pada musim perdananya, dia berhasil merengkuh trofi Liga 3 sekaligus mengantarkan Persik Kediri promosi ke Liga 2.
Tren positif tersebut berlanjut hingga akhirnya Macan Putih, julukan Persik, berhasil menjadi juara Liga 2 2019 dan kembali ke kasta tertinggi kompetisi Indonesia.
Memiliki kontribusi yang luar biasa, Ady Eko yang berposisi sebagai gelandang jangkar menjadi salah satu dari 10 orang yang dipertahankan Persik untuk mengarungi Liga 1 2020.
Dia juga menjadi salah satu dari enam pemain yang menemani Persik Kediri dari Liga 3.
Liga 1 tentunya memiliki level jauh berbeda dengan kompetisi yang dijalani Ady Eko sebelumnya.
Atmosfer persaingan terasa lebih berat sehingga memaksanya untuk mengeluarkan tenaga ekstra.
Menurutnya, membuat semua yang datang tanpa persiapan matang akan menjadi bulan-bulanan tim kuat layaknya hukum rimba.
"Ternyata Liga 1 cukup keras, menguras tenaga dan pikiran. Makanya, di Liga 1 harus benar-benar fokus dan disiplin 90 menit sampai pertandingan berakhir," ujar Ady Eko kepada Kompas.com.
"Kalau Liga 2 masih bisa lebih nyantai, bebannya juga tidak terlalu besar," kata dia menambahkan.
Meski demikian, perbedaan tersebut tak lantas membuat Ady Eko merasa rendah diri.
Sebaliknya, hal tersebut membuat Ady Eko semakin termotivasi untuk bisa berada dilevel tertinggi.
"Persiapan latihan rutin, menambah skill dan menjalankan taktik serta strategi yang diberikan pelatih saja kuncinya," ucap pemain asal Kabupaten Kediri tersebut.
Sejauh ini, pemain berusia 26 tahun tersebut tampil penuh pada tiga pekan awal Liga 1 2020, yaitu melawan Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC, dan Persiraja Banda Aceh.
https://bola.kompas.com/read/2020/04/07/01000008/gelandang-jangkar-persik-ungkap-kesan-pertamanya-main-di-liga-1-