Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Eks Man City Kritik Respons Lambat PFA soal Pemotongan Gaji

KOMPAS.com - Mantan pemain Manchester City, Danny Mills, mengkritik respons lambat Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) dalam isu pemotongan gaji pemain Liga Inggris selama masa pendemi virus corona.

Danny Mills menilai pesepak bola ingin memberikan bantuan di tengah wabah virus corona dengan kebijakan pemotongan gaji yang disarankan oleh Premier League (kasta tertinggi Liga Inggris).

Namun, langkah itu terhambat respons PFA yang sampai saat ini belum mencapai kesepakatan dengan pihak Premier League.

Sebelumnya, PFA mengatakan pemotongan gaji sebesar 30 persen bakal mengurangi pendapatan pajak pemerintah Inggris hingga mencapai 200 juta pound (Rp 4 triliun) untuk mendanai layanan publik seperti NHS (National Health Service).

Mills pun mengkritik PFA yang dinilai lambat dalam mengambil keputusan dan menempatkan pesepak bola Inggris sebagai 'penjahat' dalam situasi ini.

PFA disebut membuat pemain Liga Inggris menerima kritikan publik.

Para pesepak bola miliarder tersebut dianggap tidak ingin gaji mereka dipotong walau banyak orang telah kehilangan pekerjaan atau dipaksa menerima sebagian upah karena krisis keuangan yang disebabkan pandemi virus corona.

"Kesepakatan itu bisa dilakukan. Tidak ada yang rumit," kata Danny Mills kepada Sky Sports, dikutip dari Goal.

"Saya mengerti bahwa pemerintah tidak ingin kehilangan pendapatan pajak. Jelas itu adalah poin valid, tapi ada beberapa cara untuk menyelesaikannya."

"Para pemain memiliki keinginan untuk membantu. Saya tidak perlu menekankannya lagi, itu cukup jelas," sambung dia.

Lebih lanjut, Mills menyebut dari semua kasta kompetisi Liga Inggris, Premier League menjadi satu-satunya yang bisa membantu krisis akibat pandemi global ini.

"Para pemain Premier League punya kemampuan untuk melakukan itu, beberapa pemain di level kompetisi sepak bola Inggris lainnya mungkin tidak bisa membantu," kata Mills.

"Biarkan Premier League membantu. Belum adanya kepastian soal pemotongan gaji ini membuat para pesepak bola terlihat buruk."

"Sekarang mengapa butuh waktu hampir tiga minggu untuk berdiskusi yang mana juga belum menemukan kesimpulan. PFA lambat melakukan komunikasi," tegas Mills melanjutkan.

Mills pun menyoroti ide kapten Liverpool, Jordan Henderson, yang menggagas ide untuk berdonasi kepada petugas medis atas nama Premier League.

"Kami tahu Jordan Henderson mengumpulkan para pemain untuk melakukan donasi. Niat tulus mereka jelas terlihat, tapi PFA tampaknya menghalangi jalan itu," kata Mills mengakhiri.

Sementara itu, perwakilan Premier League, English Football League (EFL), dan perwakilan pemain serta manajer telah menyetujui bahwa kompetisi Liga Inggris musim ini baru akan dilanjutkan jika situasi benar-benar aman.

Hingga Minggu (5/4/2020) malam WIB, ada 42.480 kasus Covid-19 dengan 4.313 kematian dan 215 orang dinyatakan sembuh di Inggris.

https://bola.kompas.com/read/2020/04/05/20350068/eks-man-city-kritik-respons-lambat-pfa-soal-pemotongan-gaji-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke