Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fakta Unik Jawa Timur Jelang Pagelaran Shopee Liga 1 2020

KOMPAS.com - Perkembangan sepak bola Jawa Timur selalu menarik untuk dibahas. Tak terkecuali sekarang, jelang pagelaran Shopee Liga 1 2020.

Kultur sepak bola yang kental ditambah dengan antusiasme masyarakat membuat olahraga si kulit bundar berkembang subur di provinsi paling ujung Pulau Jawa tersebut.

Selain fakta di atas, ada lima fakta menarik lain yang sudah dirangkum KOMPAS.com :

1. Memiliki 5 Tim yang Berlaga di Kasta Tertinggi

Liga 1 musim 2020 akan diramaikan oleh lima tim asal Jawa Timur: Persik Kediri, Arema FC, Persebaya Surabaya, Persela Lamongan, dan Madura United.

Kelima tim ini sekaligus membuat Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah kontestan Shopee Liga 1 2020 terbanyak.

Jawa Timur juga menjadi Asosiasi Provinsi (Asprov) dengan jumlah klub profesional paling banyak, yakni tujuh klub (Liga 1 dan Liga 2) dan peserta Liga 3 2019 terbanyak dengan kurang lebih 40 tim.

Perkembangan ini membuat legenda Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, berdecak kagum. Dia memuji sepak bola Jawa Timur layak menjadi percontohan untuk wilayah-wilayah di Indonesia lainnya.

 2. Empat Pelatih Lokal dan Seorang Pelatih Asing

Musim ini, empat dari lima kontestan asal Jawa Timur memercayakan kemudi kapal mereka kepada pelatih-pelatih lokal.

Persebaya, yang sempat gonta-ganti pelatih dalam dua musim terakhir, menambatkan hati pada Aji Santoso.

Musim lalu, legenda hidup sepak bola Jawa Timur tersebut sukses mengantarkan Bajul Ijo finish sebagai runner up.

Persela Lamongan juga mempertahankan Nil Maizar di bangku pelatih. Pelatih asal Sumatra Barat tersebut adalah pahlawan yang menyelamatkan Laskar Joko Tingkir dari jurang degradasi musim lalu.

Madura United membuat kejutan dengan mendatangkan sosok pelatih lokal berpengalaman, Rahmad Darmawan. RD menjadi pelatih lokal pertama Madura United yang sebelumnya banyak berkiblat kepada pelatih-pelatih asing.

Persik Kediri menunjuk Joko Susilo sebagai pelatih untuk mengarung musim 2020. Mantan pelatih Arema FC tersebut menggantikan sosok Budiarjo Thalib yang tidak bisa melanjutkan perjalanannya dengan Persik karena terkendala standar linsensi kepelatihan. 

Arema FC menjadi satu-satunya tim Jawa Timur yang tetap menggunakan jasa pelatih asing, yakni Mario Gomez. Perekrutan pelatih asal Argentina tersebut adalah upaya Singo Edan untuk bisa kembali ke habitat asalnya di papan atas Liga Indonesia.

3. Memiliki Suporter Militan

Sebut saja Bonek (Persebaya Surabaya), Aremania dan Aremanita (Arema FC), K-conk, Taretan Dhibi (Madura United), Persik Mania (Persik Kediri) dan LA Mania (Persela Lamongan).

Kelimanya merupakan jajaran basis suporter terbesar di Jawa Timur dan juga Indonesia.

Bicara suporter, Jatim juga tidak melulu soal rivalitas. Dari tahun ke tahun, masing-masing suporter mulai berbenah dan mendewasakan diri demi rivalitas yang semakin sehat.

Seperti LA Mania yang mulai menerima keberadaan Bonek setelah 15 tahun berseteru. Pada musim 2019, kedua kelompok suporter ini bisa duduk satu tribune untuk mendukung tim kebanggaan masing-masing.

Tidak hanya bersama Bonek, LA Mania juga terus berupaya menjaga keharmonisan degan Aremania dan juga Persik Mania. Begitu pula Bonek yang memliki hubungan baik dengn K-conk.

Pihak Asprov Jawa Timur pun ikut berupaya menjadi jembatan untuk mediasi antarsuporter. Upaya-upaya tersebut diyakini mampu menularkan virus-virus perdamaian untuk mewujudkan persepak bolaan Jawa Timur yang tinggi akan rivalitas tetapi terarah.

 4. Gunakan Jersey Porduk Lokal, Tiga di Antaranya Produksi Sendiri

Musim ini, lima tim Liga 1 asal Jawa Timur kompak menggunakan jersey produk lokal untuk seragam mereka. Bahkan, tiga di antaranya memutuskan memproduksi sendiri jersey mereka.

Persebaya menjadi pionir dan sudah memproduksi jerseynya sendiri sejak berkompetisi di Liga 2. Arema FC kemudian menyusul dengan dengan meluncurkan apparel SEA (Singo Edan Apparel) pada pertengahan 2019.

Persela tidak mau ketinggalan dengan meluncurkan brand sendiri yang diberi nama Octagon pada awal musim 2020.

Sementara, untuk Madura United dan Persik Kediri kompak menjalin kerjasama dengan apparel asal Bogor yang mulai go internasional, MBB (Maniak Baju Bola).

5. Hadirkan 20 Derby Jawa Timur dalam Satu Musim

Pertandingan antar tim Jawa Timur atau Derby Jatim selalu menarik untuk ditunggu.

Pertaruhan gengsi sebagai klub terbaik di Jatim membuat pertandingan-pertandingan ini pada umumnya berjalan dengan sangat menarik.

Kembalinya Persik Kediri ke kasta tertinggi memanaskan persaingan untuk menjadi yang terbaik. Persik menjadi tim Jatim kelima setelah Arema FC, Persebaya, Persela dan Madura United musim ini.

Artinya, akan ada 10 derby Jatim dalam satu kali putaran dan 20 laga derby Jatim dalam satu musim.

https://bola.kompas.com/read/2020/02/29/12000098/5-fakta-unik-jawa-timur-jelang-pagelaran-shopee-liga-1-2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke