KOMPAS.com - Sebagai liga termahal di dunia, Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, tak henti-hentinya memukau para pencinta sepak bola.
Sejumlah peristiwa penting terjadi sepanjang tahun 2019. Salah satunya menandai Manchester City sebagai juara musim musim 2018-2019, tepat pada 12 Mei 2019.
Klub berjulukan The Citizens itu menjadi kampiun setelah mengumpulkan 98 poin dari 38 laga dan hanya selisih satu angka dari tim runner-up, Liverpool.
Tahun 2019 juga menjadi saksi musim 2019-2020 telah memulai sepak mula pada 10 Agustus 2019.
Adapun musim 2019-2020 sudah berjalan 20 pekan. Liverpool masih kokoh di puncak klasemen dengan unggul 13 poin atas Leicester City yang menduduki peringkat kedua.
Karena sepanjang 2019 Liga Inggris menggelar dua musim (2018-2019 dan 2019-2020), Kompas.com mencoba mencatat berbagai peristiwa pada dua musim tersebut.
1. Pelatih dipecat
Total ada 10 pelatih yang menjadi korban keganasan Liga Inggris sepanjang 2019.
Watford menjadi tim paling "kejam" dengan memecat pelatih sebanyak dua kali.
Manajemen Watford melengserkan Javi Garcia pada 7 September 2019 setelah hanya menemani empat pertandingan Liga Inggris 2019-2020.
Posisinya kemudian diganti Quique Sanchez Florez. Namun, jabatan itu juga tak berlangsung lama karena Sanchez Florez dipecat pada 1 Desember 2019.
Terbaru, Manuel Pellegrini dilengserkan dari jabatannya sebagai juruk taktik West Ham pada 28 Desember 2019.
Berikut daftar pelatih yang dicepat di Liga Inggris sepanjang 2019:
- David Wagner, dipecat Huddersfield Town pada 14 Januari 2019 (Liga Inggris 2018-2019)
- Claude Paul, dipecat Leicester City pada 24 Februari 2019 (Liga Inggris 2018-2019)
- Chris Hughton, dipecat Brighton 13 Mei 2019 (Liga Inggris 2018-2019)
- Javi Garcia, dipecat Watford 7 September 2019 (Liga Inggris 2019-2020)
- Mauricio Pochettino, dipecat Tottenham 19 November 2019 (Liga Inggris 2019-2020)
- Unai Emery, dipecat Arsenal 29 November 2019 (Liga Inggris 2019-2020)
- Quique Sanchez Florez, dipecat Watford 1 Desember 2019 (Liga Inggris 2019-2020)
- Marco Silva, dipecat Everton 5 Desember 2019 (Liga Inggris 2019-2020)
- Manuel Pellegrini, dipecat West Ham 28 Desember 2019 (Liga Inggris 2019-2020)
2. Pemain Termahal
Harry Maguire menjadi pemain termahal Liga Inggris sepanjang 2019.
Bek 26 tahun itu diboyong Manchester United dari Leicester City dengan nilai transfer sebesar 80 juta pounds (sekitar Rp 1,46 miliar) pada musim panas silam.
Nilai itu sekaligus menjadikan Maguire sebagai bek termahal dunia sejauh ini.
Di urutan kedua ada Nicolas Pepe yang direkrut Arsenal dengan mahar 72 juta pounds (sekitar 1,31 miliar). Transfer tersebut juga dilakukan pada musim panas 2019.
Disusul Rodri (Manchester City/62,8 juta pounds), Joao Cancelo (Manchester City/58,5 juta pounds), dan Tanguy Ndombele (Tottenham/54 juta pounds).
3. Sinar belum redup Leicester City
Berdasarkan studi yang dilakukan BT Sport bertajuk "Script of the Season", Manchester City dan Liverpool diprediksi akan kembali bersaing di puncak klasemen hingga akhir musim 2019-2020 seperti pada musim sebelumnya.
Sejumlah bursa juara juga menjadikan Manchester City sebagai unggulan, disusul dengan Liverpool.
Namun, hingga pekan ke-20, prediksi itu jauh dari kata "benar".
Man City kini menduduki peringkat ketiga, selisih 14 poin tim pemuncak klasemen, Liverpool.
Bahkan, pelatih Man City, Pep Guardiola, terkesan sudah menyerah mengejar Liverpool di puncak klasemen.
"Tidak realistis untuk memikirkan apakah kami sanggup mengejar Liverpool," ucap juru taktik asal Spanyol itu, seperti yang diberitakan Kompas.com (30/12/2019).
Yang menjadi perhatian justru performa dari Leicester City.
Klub berjulukan The Foxes itu diprediksi tidak bisa masuk enam besar hingga akhir musim 2019-2020.
Namun, mereka sejauh ini mampu menempati peringkat kedua dengan raupan 42 poin dari 20 pertandingan.
Bersama top skor sementara Liga Inggris, Jamie Vardy, Leicester bak oasis di antaranya persaingan Liverpool dan Man City.
Sinar Leicester belum redup setelah kali terakhir mereka menjadi juara pada musim 2015-2016.
4. Munculnya VAR
Musim 2019-2020 merupakan yang perdana bagi Liga Inggris menggunakan teknologi video assistant referee (VAR).
Liga Inggris termasuk paling telat di saat liga-liga top Eropa lainnya sudah menggunakan VAR.
Namun, hadirnya video alat bantu wasit tersebut justru memunculkan berbagai komentar miring. Hampir setiap pekan, hal itu terjadi.
"Saya pikir kami sudah cukup berbicara tentang VAR dan pertanyaan utamanya adalah konsistensi. Itu yang benar-benar membuat saya sedih," ucap Jose Mourinho mengomentari VAR pada laga Liverpool vs Man City dalam lanjutan pekan ke-12 Liga Inggris 2019-2020.
Terbaru, bek Wolverhampton Wanderers, Conor Coady, merasa dirugikan dengan hadirnya VAR setelah timnya dikalahkan Liverpool di Stadion Anfield, Minggu (29/12/2019).
"Orang-orang berbicara tentang VAR, tetapi mereka tidak bertanya kepada kami tentang situasi dan apa yang kami pikirkan. Untuk offside saya tidak bisa mengatasi. VAR memengaruhi permainan," ucap Coady.
5. Serba "Paling"
Squawka mencatat, penyerang Leicester City, Jamie Vardy, menjadi pemain paling subur Liga Inggris sepanjang 2019 dengan torehan 29 gol.
Sejauh ini, Vardy juga berstatus top skor sementara Liga Inggris 2019-2020 lewat catatan 17 golnya.
Sementara itu, bek sayap Liverpool, Trent Alexander-Arnold, menjadi pemain paling banyak menciptakan assist dengan 17 umpan.
https://bola.kompas.com/read/2019/12/31/07000068/kaleidoskop-2019-liga-inggris-sinar-belum-redup-leicester-hingga-munculnya-var