Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nelangsa Rahmad Darmawan, Melayang Tinggi lalu Terempas ke Bumi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PS Tira-Persikabo baru saja mendepak Rahmad Darmawan dari posisinya sebagai pelatih kepala.

Keputusan tersebut diambil saat kompetisi Liga 1 2019 hanya tersisa lima pertandingan.

Sikap manajemen PS Tira-Persikabo yang mendepak Rahmad tak lepas dari hasil minor yang didapat tim tersebut sekitar tiga bulan terakhir.

Laskar Padjadjaran belum meraih kemenangan dalam 14 laga beruntun. Artinya, PS Tira belum sama sekali meraih kemenangan di sepanjang putaran kedua Liga 1.

Kondisi yang menyebabkan PS Tira-Persikabo harus rela menempati posisi ke-12 klasemen sementara.

PS Tira-Persikabo kini mengoleksi 38 poin dari 29 laga, hanya terpaut delapan poin dari zona degradasi.

Situasi yang dialami PS Tira-Persikabo kini mungkin belum dibayangkan sekitar tiga bulan lalu, tepatnya saat klub yang bermarkas di Cibinong, Kabupaten Bogor, itu masih perkasa di klasemen sementara.

Rahmad ditunjuk menjadi pelatih Tira-Persikabo pada Januari 2019. Ia datang untuk menggantikan Nil Maizar, yang ketika itu sedang sibuk berkampanye karena menjadi caleg dan maju di pemilu.

Rahmad dibebankan target untuk bisa membawa Tira-Persikabo ke papan atas.

Kiprah Rahmad bersama Tira-Persikabo di Liga 1 2019 bisa dibilang seperti ungkapan "melayang tinggi, lalu terempas ke bumi", mirip dengan penggalan lirik lagu "Baby Doll" yang pernah dipopulerkan grup band Utopia.

Bagaimana tidak, Tira-Persikabo sempat menjadi pemimpin klasemen sementara dan bersaing ketat dengan Bali United (kandidat kuat Juara Liga 1 2019) sampai pekan ke-14 pada pengujung Agustus lalu.

Posisi Tira kemudian dikudeta Bali United pada pekan ke-15, tepatnya pada 20 Agustus.

Setelah pekan ke-15, persaingan antara Bali United dan Tira benar-benar berakhir. Namun, kedua tim mengalami kondisi yang sangat bertolak belakang.

Saat Bali United terus berlari sendirian menjauh dari kejaran yang lain, peringkat Tira secara perlahan terus-menerus merosot.

Titik balik keterpurukan Tira terjadi pada pekan ke-16, tepatnya saat kalah telak 1-6 dari Persela Lamongan dalam laga di Stadion Surajaya, Lamongan, 25 Agustus.

Uniknya, Persela ketika itu sudah ditangani oleh Nil Maizar, pelatih yang posisinya di Tira digantikan oleh Rahmad.

Nil sudah kembali melatih setelah gagal terpilih menjadi anggota legislatif.

Sejak kalah telak dari Persela sampai dengan saat ini, Tira tak pernah lagi meraih kemenangan.

Keluhan Rahmad soal Jadwal

Sekitar sebulan sebelum dipecat Tira, Rahmad sempat menyampaikan masukan ke Mochamad Iriawan yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada 2 November.

Salah satu saran yang pernah disampaikannya adalah agar pengurus PSSI di bawah Iwan Bule (sapaan Iriawan) memberbaiki jadwal kompetisi.

Rahmad memiliki harapan agar ke depannya tak ada lagi jadwal pertandingan liga yang bentrok dengan agenda tim nasional. Sebab, ia menilai Tira merupakan tim yang dirugikan akibat kondisi tersebut.

Ia memberikan contoh jelang dua laga awal timnas Indonesia pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G.

Jelang menghadapi Malaysia dan Thailand, ada tiga pemain andalan Tira yang harus dipanggil ke pemusatan latihan timnas pada akhir Agustus. Mereka adalah Angga Saputra, Manahati Lestusen, dan Osas Saha.

Padahal, Tira juga tengah membutuhkan tenaga ketiganya karena kompetisi yang masih terus berjalan di tengah pemusatan latihan timnas.

"Saya kemarin kritik soal itu. Pemain itu dibutuhkan klub, tetapi tidak bisa dipakai. Itu satu contoh," kata Rahmad.

Menjelang lawan Persela di akhir Agustus, Rahmad memang sempat melontarkan rasa dilemanya terkait pemanggilan ketiga pemainnya ke timnas.

"Memang dilema ya, tetapi sulit juga untuk kami mengatakan tidak karena di Indonesia ini sensitif sekali," ujar pelatih berinisial RD itu dalam jumpa pers sebelum laga melawan Persela, Sabtu (24/8/2019).

"Walaupun ini masa persiapan di luar FIFA Matchday sebenarnya, tetapi kalau kami tidak memberi pemain semua pasti, publik, netizen, akan menganggap anasionalis dan sebagainya," kata dia menambahkan.

"Namun, kami enggak seperti itu. Ini juga kesempatan bagi kami untuk memberi pemain kami untuk tim nasional, ya sudahlah kami rela untuk ke sana (timnas Indonesia)," ucap Rahmad.

Jadwal kompetisi yang tidak sinkron dengan kepentingan timnas memang jadi masalah tersendiri di persepakbolaan Indonesia.

Keadaan itu banyak dinilai membuat klub-klub berupaya mencari cara agar pemainnya tidak memperkuat timnas.

Salah satu kejadian paling tampak adalah saat Greg Nwokolo malah terlihat bermain di klubnya, Madura United, saat menang 2-1 atas Kalteng Putra dalam lanjutan Liga 1, Minggu (1/9/2019).

Padahal, ketika itu Greg baru saja dipulangkan dari timnas karena beralasan cedera.

Setelah menjadi sasaran kritik, Greg sempat buka suara dan memberikan penjelasan lewat akun Instagramnya.

Nasib Rahmad selepas dipecat

Rahmad merasa sedih dengan pemecatan dirinya, apalagi pada pengujung kompetisi yang hanya menyisakan lima pertadingan.

Rahmad menyatakan dirinya sebenarnya masih ingin menangani tim sampai akhir kompetisi.

Dalam waktu dekat, Tira akan menghadapi Barito Putera pada pekan ke-30 Liga 1 2019.

Pertandingan akan berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (2/12/2019).

Ia pun hanya bisa mendoakan agar anak asuhnya bisa fokus di lima laga sisa.

"Saya ingin sekali meminta anak-anak fokus pada lima laga terakhir, tetapi ini sudah keputusan dari manajemen dan saya harus hormati itu," kata Rahmad.

https://bola.kompas.com/read/2019/11/30/11400028/nelangsa-rahmad-darmawan-melayang-tinggi-lalu-terempas-ke-bumi

Terkini Lainnya

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Indonesia ke Final Uber Cup 2024, Tak Ada Kata Mustahil Lawan China

Badminton
Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Thomas dan Uber Cup 2024, Salut Jonatan untuk Tim Putri Indonesia

Badminton
Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Indonesia ke Final Thomas Cup 2024, Jonatan Sebut Fajar/Rian Jadi Kunci

Badminton
Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Klub Elkan Baggott Ipswich Town Promosi ke Premier League

Liga Inggris
Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke