KOMPAS.com - Striker Inter Milan, Romelu Lukaku, terus mendorong Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk memerangi kasus rasialisme di dunia sepak bola.
Terbaru, Lukaku geram dengan perlakuan suporter tuan rumah ketika Inter Milan melawat ke markas Slavia Praha.
Laga Slavia Praha vs Inter merupakan lanjutan matchday kelima Liga Champions 2019-2020 Grup F.
Partai Slavia Praha vs Inter Milan di Stadion Sinobo, Rabu (27/11/2019) atau Kamis dini hari WIB, tersebut berakhir dengan skor 1-3 untuk kemenangan Nerrazzuri - julukan Inter.
Dalam pertandingan tersebut, Lukaku menunjukkan kekesalannya setelah ia berhasil membobol gawang Slavia Praha pada menit ke-88.
Penyerang timnas Belgia itu terlihat melakukan selebrasi dengan menunjuk telinganya.
Hal itu ia lakukan karena mendapat umpatan bernada rasialisme dari pendukung tuan rumah.
Seusai laga, Lukaku mendorong UEFA melakukan sesuatu untuk memerangi kasus rasialisme di dunia sepak bola.
"Saya sudah mengatakan kali terakhir saat memperkuat timnas Belgia. UEFA sekarang harus melakukan sesuatu (untuk memerangi rasialisme)," ucap Lukaku, dilansir Football Italia.
Tindakan rasialisme, menurut Lukaku, tidak dibenarkan di dalam maupun luar stadion.
Sebab, itu hanya merusak rasa persatuan dalam dunia sepak bola.
"Ini 2019, banyak pemain yang memiliki kewarganegaraan berbeda pada setiap tim," tuturnya melanjutkan.
"Ketika ada orang melakukan tindakan rasialisme di stadion, itu contoh yang tidak baik untuk anak-anak kecil," kata Lukaku.
"Saya berharap UEFA melakukan sesuatu, saya mendengar nada rasialisme ketika Lautaro (Martinez) mencetak gol pertama, dan itu tidak baik untuk orang-orang yang menonton sepak bola," ujar mantan penyerang Manchester United itu.
Ini bukan kali pertama Lukaku mengalami pelecehan rasial. Pada pekan kedua Serie A musim ini, ia pernah mengalami aksi serupa saat bertandang ke markas Cagliari.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/29/16200058/romelu-lukaku-terus-dorong-uefa-untuk-perangi-rasialisme