MALANG, KOMPAS.com - Liga futsal mahasiswa bertajuk Liga Mahasiswa Futsal Nationals Seasons 7 pada Rabu (27/11/2019) menyuguhkan dua laga ketat.
Perhelatan itu berlangsung di Sport Center UIN Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki).
Pertandingan pertama mempertemukan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bhakti Pembangunan (STIE BP), Jakarta versus Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang.
Hasilnya, STIE BP menang dengan skor 3-2.
Gol pertama tercipta untuk STIE BP lewat Syaikora Zein.
Student athlete bernomor punggung 15 tersebut mencetak gol setelah menerima umpan dari Fajir Muhammad Marshush di daerah pertahanan mereka dan menggiring bola hingga depan gawang lawan.
Gol kedua pada laga ini juga dihasilkan oleh pemain STIE BP, Andri Ansyah.
Student athlete kelahiran Tangerang ini menyumbang gol untuk kampusnya setelah memaksimalkan bola muntah dari kiper Polsri, M. Nikko Prasetio.
Dengan gol tersebut, STIE BP unggul dengan skor 2-0 pada menit ke-22.
Sementara, ada tiga gol tercipta pada menit ke-39.
Satu gol untuk STIE BP dihasilkan oleh Hilmy Husein Sutisna.
Lantas, dua gol dihasilkan oleh pemain Polsri, Kemas Fahmi dan Ilham Pangestu.
Dengan ketiga gol tersebut, pertandingan berakhir dengan skor 3-2 kemenangan untuk STIE BP.
"Kami ingin kembali merebut gelar seperti pada 2017," kata pelatih STIE BP Panji.
Sementara itu, Paisal, manajer Polsri, mengaku mendapat pelajaran pada laga pertama ini.
Kedua
Selanjutnya, kemenangan pada pertandingan kedua menjadi milik Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi (IKIP Siliwangi) Cimahi, dengan skor 3-2 saat berhadapan dengan Universitas Surabaya (Ubaya).
IKIP Siliwangi mengantungi gol pertama berkat kerja sama apik para pemainnya.
Trisna Hadriansyah membuka skor untuk keunggulan kampusnya setelah bekerja sama dengan Moch. Fallah Virki Perbangsa dan Wilmi Darmawan.
Gol student athlete jurusan Bahasa Inggris tersebut membuat IKIP Siliwangi unggul dengan skor 1-0 pada menit kesembilan.
Gol kembali tercipta untuk IKIP Siliwangi lewat tendangan bebas yang dilakukan oleh Wahyudin.
Dengan gol ini, IKIP Siliwangi unggul dengan skor 2-0 pada menit ke-12.
Gol ini sekaligus menjadi gol terakhir yang tercipta pada babak pertama.
IKIP Siliwangi kembali menambah gol pada babak kedua.
Randi Sucitra memasukkan bola ke gawang Ubaya setelah memanfaatkan kesalahan oper yang dilakukan pemain lawan, Saga Baydarus.
Semenit
Setelah skor keunggulan menjadi 3-0, Ubaya baru tersentak.
Mereka berusaha mengejar keunggulan lawan dan akhirnya berhasil mencetak dua gol dalam kurun waktu semenit.
Kedua gol tersebut diciptakan oleh Saga Baydarus pada menit ke-36 dan 37.
Hasilnya, kedudukan menjadi 2-3.
Gol tersebut menjadi gol terakhir yang tercipta pada laga ini.
“Anak-anak terlalu larut dalam euforia menjadi juara di regional Jawa Timur," kata pelatih Ubaya Marthin Setiabudi.
Sementara Wildan Nasrul Sidik, arsitek IKIP Siliwangi, mengaku tiap kemenangan yang diraih adalah demi mengangkat nama kampus.
Dua laga tersebut menjadi seri pembuka laga puncak yang mempertemukan 24 jawara futsal kampus dari lima regional yang sudah bertanding di beberapa tempat dan waktu sebelumnya.
Wakil-wakil zona yang datang mewakili zona West Java Conference di Tasikmalaya, Sumatra Conference di Palembang, Kalimantan Conference di Balikpapan, Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference di Semarang, Greater Jakarta Conference di Jakarta, dan East Java Conference di Malang.
Turnamen di lima kota tersebut telah menghasilkan tim-tim terbaik yang akan kembali berlaga pada laga pamungkas pertemuan para juara ini.
Ke-24 tim putra dan putri tersebut berasal dari tim tradisional alias langganan final nasionsal, serta pendatang baru.
Aksi tim tradisional datang dari kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bhakti Pembangunan (STIE BP), Jakarta, dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Sedangkan, tim debutan yang siap menggoyahkan penguasa lama antara lain Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi (IKIP Siliwangi), Bandung, Universitas Sriwijaya (Unsri), Politeknik Pertanian Negeri (Politani), Samarinda, dan Institut Perbanas, Jakarta.
Pada bagian selanjutnya, CEO Liga Mahasiswa Ryan Gozali mengatakan bahwa pada kesempatan ini ada dinamikan baru yang patut dinantikan.
"Akan hadir sejumlah pertandingan menarik antara kekuatan lama dan baru," ujar Ryan.
Ryan juga memberikan apresiasi kepada UIN Malang.
Pasalnya, UIN Malang dinilai menjadi mitra kampus yang mampu mendukung kegiatan Liga Futsal Mahasiswa.
"Kami berharap gairah futsal di Malang terjaga dan terus meningkat," kata Ryan.
"Semoga lewat liga ini akan lahir bintang-bintang baru yang akan melanjutkan kariernya di jenjang timnas atau klub profesional," pungkas Ryan Gozali.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/28/19402978/liga-futsal-mahasiswa-ada-laga-ketat-di-malang