Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Atlet Berkuda Ivana Putri Santosa Berpeluang Tembus Ajang AEF 2020

Meski demikian, sebelum menembus ajang tersebut, Ivana harus terlebih dulu lolos kualifikasi yang bakal berlangsung di Pulomas, Jakarta, pada pertengahan Desember 2019.

Pada tahun 2018 lalu, Ivana sukses mengikuti AEF yang digelar di Qatar. Kala itu, dia mampu tampil hingga ke babak final.

Berbekal pengalaman tersebut, remaja berusia 15 tahun itu kini lebih matang. Ia juga terus mengasah diri dengan berlatih hampir setiap hari.

"Ini sudah kali kedua, jadi saya sudah tahu harus seperti apa. Pelajaran yang dipertik dari tahun lalu adalah jangan terlalu percaya diri," ucap Ivana saat konferensi pers yang berlangsung Jumat (8/11/2019).

Saat AEF 2018, waktu persiapan Ivana juga terbilang sempit, sehingga dia belum mampu tampil optimal. 

Ivana sendiri nantinya akan turun di kelas dressage. Ia menunggangi kuda black peony dan terus mengasah kemampuannya di bawah pelatih James Octavianus.

"Tahun lalu, saya masuk di pre eliminary. Namun, dua minggu sebelum Porda ada pemberitahuan kalau ada beberapa nama yang terpilih untuk ikut kualifikasi. Nah, masalahnya yang dipertandingkan itu kelas di atas pre eliminary."

"Untungnya kuda saya itu memang sudah disiapkan untuk naik kelas. Jadi, kudanya seperti ngajarin, lalu pelatih juga menyarankan untuk meninggalkan Porda dulu," tutur Ivana.

Pada AEF 2018, Ivana menempati peringkat ke-14. Turun di nomor dressage, ia sempat mengalami kendala saat ada di Qatar.

"Dari 15 peserta kan ada 15 kuda, tetapi jurinya memutuskan tidak menggunakan delapan kuda karena tidak lolos kualifikasi," ucap Ivana.

"Sementara itu, kuda saya itu yang paling mending, tetapi parah. Jadi di antara kuda yang jelek, kuda saya paling bagus," cerita Ivana.

Olahraga mahal

Atlet asal Semarang, Jawa Tengah itu sudah memiliki sederet prestasi nasional mulai dari usia 12 tahun.

Kedua orangtua memberikan dukungan yang begitu besar terhadap karier Ivana di dunia equestrian.

Di Semarang, orangtuanya sampai membuatkan stable (tempat equestrian) untuk menunjang latihan Ivana.

Olahraga equestrian ini memang bukanlah olahraga murah.

Kuda yang dipakai Ivana untuk latihan sehari-hari pun tak murah. Ia mengaku bisa membeli kuda dari Belanda dengan nilai Rp 800 juta hingga 1 miliaran.

"Kuda yang bisa saya pakai ini memang mahal. Paling murah saja itu kisaran Rp 600 juta," kata Ivana.

Dari segi perlengkapan, equestrian memang terbilang mahal. Dari helm, jaket, baju, kaos khusus saja bisa memakan biaya sampai Rp 60 juta.

Belum lagi biaya operasional perawatan kuda yang setiap bulannya bisa mencapai Rp 10 juta.

Meski demikian, orangtua Ivana tetap memberikan dukungan agar sang anak bisa mencapai cita-citanya menjadi atlet equestrian andalan Indonesia.

"Mimpi tertinggi itu bisa mewakili Indonesia di berbagai ajang internasional seperti Asian Games atau single event lainnya," kata Ivana.

https://bola.kompas.com/read/2019/11/09/14105838/atlet-berkuda-ivana-putri-santosa-berpeluang-tembus-ajang-aef-2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke